PLN Nusantara Power Connect, Ajang Kolaborasi Industri Ketenagalistrikan Wujudkan Transisi Energi
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta Convention Center, Senin 11 September. Ajang tahunan yang memasuki edisi ke-8 ini mempertemukan lebih dari 120 peru-pln-
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagai penyokong ketahanan energi, PLN berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan transisi energi di Indonesia.
Dirinya menyampaikan, PLN terus berupaya melakukan akselerasi pengembangan energi terbarukan melalui Accelerated Renewable Energy Development.
Upaya ini mampu menambah porsi energi baru terbarukan (EBT) hingga 75 persen sampai dengan tahun 2040.
PLN akan membangun Green Enabling Super Grid secara bertahap yang menghubungkan listrik Sumatera–Jawa, Kalimantan–Jawa, dan Sumba–Bali–Jawa.
BACA JUGA:Kerja Sama dengan Perusahaan Korea, PLN Siapkan Implementasi Teknologi CCUS di PLTU
Dengan demikian lokasi sumber EBT berskala besar yang berada di daerah terpencil dapat disalurkan ke pusat demand listrik yang sudah ada dan yang akan muncul di masa depan.
"Green Enabling Super Grid ini membuat sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain dan mampu meningkatkan penggunaan baseload renewable energy menjadi 32 gigawatt (GW)," ucap Darmawan.
PLN juga mengembangkan end to end smart grid yang terdiri dari Smart Power Plant, Smart Transmission, Smart Control Center, Smart Distribution dan Smart Metering yang tidak hanya mampu mengatasi intermitensi pada pembangkit energi terbarukan, namun juga mampu meningkatkan keandalan sistem kelistrikan.
Upaya ini meningkatkan penggunaan variable renewable energy di Indonesia akan meningkat dari sebelumnya 5 GW menjadi 28 GW.
“Dengan seluruh upaya yang dilakukan tersebut, akan ada peningkatan penambahan pembangkit EBT hampir 3 kali lipat dari sebelumnya 22 GW pada skenario business as usual menjadi 60 GW pada 2040,” jelas Darmawan.
BACA JUGA:Genjot Transisi Energi, PLN Jajaki Dukungan Pembiayaan Hijau dari Export Finance Australia
Darmawan menambahkan, pihaknya membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan penambahan pembangkit tersebut.
"Kami terbuka atas seluruh kolaborasi, investasi baru, inovasi baru untuk bisa mempercepat target transisi energi. Seluruh risiko telah kita petakan satu per satu. Kita juga telah berhasil membangun eksositem kelistrikan dan iklim investasi yang kondusif untuk seluruh pihak," ujar Darmawan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: