Kolaborasi Foundry dan Deloitte Indonesia Luncurkan Riset Percepatan Transisi Ke Motor Listrik

Kolaborasi Foundry dan Deloitte Indonesia Luncurkan Riset Percepatan Transisi Ke Motor Listrik

Kolaborasi Foundry dan Deloitte Indonesia Luncurkan Riset Percepatan Transisi Ke Motor Listrik-M. Ichsan-

“Kita tidak dapat membandingkan motor listrik dengan motor bensin yang sudah ada sejak 40 tahun yang lalu,” tambahnya.

Sementara itu, Erwin Arifin, Director of Research, Foundry menyampaikan, “Riset ini bertujuan untuk memetakan perkembangan dan peluang industri motor listrik di Indonesia, bagi para stakeholder terkait.” 

“Sebagai ekosistem platform, kami melihat sinergi yang solid sangat dibutuhkan untuk bersama-sama memecahkan masalah, memberikan solusi, dan memajukan perkembangan industri motor listrik di Indonesia,” ungkap Erwin.

BACA JUGA:Asik! Insentif Motor Listrik Bakal Naik Jadi Rp10 Juta

Nindito Reksohadiprodjo, Partner, Deloitte Indonesia juga menyampaikan, “Target sepeda motor listrik 13,5 juta yang ambisius mengalami peningkatan 15,4x dalam 2 tahun terakhir.” 

“Beberapa pemain di industri ini telah menjadi pusat perhatian dalam industri sepeda motor listrik di Indonesia, dan masing-masing perusahaan berkontribusi terhadap transformasi cepat lanskap transportasi nasional,” jelas Nindito.

“Kami berharap riset ini dapat membantu para pemain untuk menavigasi pertumbuhan industri, karena peralihan ke mobilitas listrik tidak hanya mengatasi tantangan mobilitas perkotaan tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan,” imbuhnya.

BACA JUGA:Menanti Motor Listrik Indonesia Mendunia Lewat ALVA One dan ALVA Cervo

Melalui diskusi panel tersebut, Irwan Tjahaja, Founder & CEO SWAP Energi juga menyampaikan “Sebagai salah satu pioneer di industri baterai swapping dan motor listrik, kami berkomitmen dan berpartisipasi aktif dalam mengejar terwujudnya Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.”

“Dengan 1.500 swap station yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, kami akan mempercepat penempatan 5.000 titik penukaran baterai sehingga memudahkan para pengguna motor listrik untuk beralih ke moda transportasi yang lebih eco-friendly,” paparnya.

Tidak ketinggalan, Fadli Rahman, Director of Strategic Planning and Business Development, Pertamina New & Renewable Energy, menyampaikan, “Dalam proses adopsi kendaraan listrik skala besar, perlu juga dipertimbangkan manajemen sumber daya alam dari awal hingga akhir.”

BACA JUGA:TVS X, Motor Listrik Sporty dengan Bagasi Besar, Harga Cuma Rp. 46 Jutaan

“Tentunya setelah produksi dan penggunaan baterai, perlu dipikirkan dari sekarang bagaimana proses utilisasi/daur ulang dari baterai tersebut. Mulai dari energy storage, cell recycling dan upaya lainnya guna menjaga keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan,” bebernya.

Adapun, katalis yang diperlukan untuk adopsi EV yang lebih cepat meliputi: Infrastruktur Distribusi Energi, Insentif dari pemerintah, standarisasi baterai motor listrik, serta pajak karbon pemerintah & kredit pajak kendaraan listrik. 

Philippe Auberger, CEO Lazada Logistics Indonesia, menambahkan, “Sebagai perusahaan yang peduli dengan sustainability, Lazada juga memahami pentingnya motor listrik.” 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads