Ada 2 Parpol Berbasis Agama Dalam Koalisi Perubahan, PKS Tak Khawatir Dikaitkan Politik Identitas

Ada 2 Parpol Berbasis Agama Dalam Koalisi Perubahan, PKS Tak Khawatir Dikaitkan Politik Identitas

Presiden PKS Ahmad Syaikhu-Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini sudah merapatkan dukungannya kepada Anies Baswedan dan menjadikan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) nya.

Tentu dengan kondisi tersebut, menjadikan PKB sebagai bagian dari Koalisi Perubahan, menggantikan partai politik sebelumnya, Partai Demokrat.

Namun, dengan bergabungnya PKB, menjadikan Koalisi Perubahan ini memiliki anggota partai politik berbasis agama Islam, yaitu dengan PKS.

BACA JUGA:Survei Selalu Kalah dari Ganjar dan Prabowo, Anies Baswedan Jawab Santai: Sudah Biasa Dinomortigakan

Bahkan bisa disangkutpautkan dengan politik identitas lantaran terdapat dua partai politik berbasis agama di Koalisi Perubahan.

Akan tetapi, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengaku, pihak tidak khawatir jika Koalisi Perubahan diidentikan dengan politik identitas.

“Tentu kami juga tidak khawatir bahwa ini menjadi politik identitas ya, saya kira ini perpaduan partai yang mungkin memiliki basis keumatan dan basis nasionalisme,” ujar Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 12 September 2023.

BACA JUGA:Hasil Pertemuan PKS dengan Anies Baswedan dan Cak Imin Akan Dilaporkan dalam Musyawarah Majelis Syuro

Lebih lanjut, justru pihaknya sepakat dengan formasi Koalisi Perubahan saat ini karena dinilai tidak akan ada lagi perpecahan, apalagi sampai membawa agama.

“Saya sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua umum partai Nasdem bahwa justru dengan koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong kampret selesai sudah kita songsong masa depan ini lebih baik,” imbuhnya.

Ahmad Syaikhu pun berharap dengan adanya dua partai politik berbasis agama itu, dapat memunculkan harapan baru sekaligus optimisme di Pemilu 2024 mendatang.

“Inilah harapan-harapan yang justru tadi optimisme-optimisme itu muncul dalam suasana diskusi yang demikian hangat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: