Sejarah dan Pemilik PO Sugeng Rahayu: Dicap 'Sumber Bencono', 'Bus Hantu' Sampai si Lumba-lumba Jalanan
Sejarah dan pemilik PO Sugeng Rahayu yang belakangan ramai jadi perbincangan karena tiga kali alami kecelakaan-Foto/Instagram/@sumbergroup-
Nama tersebut memiliki filosofi yang bermakna "sejahtera" atau dinilai jauh dari musibah.
Tampilan bus PO Sugeng Rahayu cukup mencolok dengan skema warna merah dan kuning.
Di awal-awal operasinya bus Sugeng Rahayu tak luput dari insiden kecelakaan.
Pada 27 Desember 2013 lalu bus tersebut menabrak seorang pengendara sepeda motor di Jalan Raya Perak, Jombang.
Imbasnya, masyarakat yang mengamuk membakar bus tersebut.
Catatan dari Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur, ternyata bus tersebut hanya melaju dengan kecepatan 32 km/jam.
Berselang satu tahun pada 2014, Sasongko memberi label bus Sugeng Rahayu sebagai angkutan patas pertamanya pada rute Surabaya-Yogyakarta.
Fasilitas yang ditawarkan lebih unggul daripada kelas AC tarif biasa alias ekonomi.
Saat ini bus Sugeng Rahayu dengan warna lambung merah dan kuning melayani rute panjang Surabaya-Yogyakarta-Bandung, Jember-Cilacap, Surabaya-Purwokerto-Bobotsari, dan Surabaya-Solo-Semarang-Indramayu.
Sugeng Rahayu Si Lumba-lumba Jalanan
Saat ini fakta di lapangan bus Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat memiliki satu armada yang mirip, yakni lambung bus bermotif lumba-lumba.
Bus Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat ini melayani kelas AC tarif biasa dengan rute Surabaya-Yogyakarta.
Nahasnya, beberapa pekan lalu bus Sugeng Rahayu lumba-lumba dua kali mengalami kecelakaan.
Pertama kecelakaan di Geneng, Kabupaten Ngawi. Kecelakaan ini disebut bermula karena sebuah bus PO Eka Cepat coba menghindari seorang ibu-ibu yang ingin menyeberang.
Peristiwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: