Panglima TNI Minta Maaf, 'Piting Warga Rempang Itu Maksudnya Merangkul'

Panglima TNI Minta Maaf, 'Piting Warga Rempang Itu Maksudnya Merangkul'

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono -Yamaha-

BACA JUGA:Penangguhan 8 Pemuda Rempang Disambut Upacara Tolak Bala dan Dapat Gelar Panglima

“Dan sekarang sudah kita rasakan semuanya mari kita jaga kondisiftas, saya yakin masyarakat juga pengin bermasyarakat dengan aman dan nyaman,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono menjelaskan pernyataan Panglima TNI tersebut.

"Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan, baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri," ujar Kapuspen TNI.

Diketahui Video ucapan Panglima TNI soal perintah memiting pendemo di Tanah Rempang viral di media sosial.

BACA JUGA:Janji Bahlil Lahadalia Pada Warga Rempang Setelah Rapat 3 Menteri dengan PB Batam

Laksamana Yudo mengatakan hal itu menyampaikan instruksi kepada komandan satuan bawahan terkait penanganan demo masa di wilayah Rempang yang disiarkan langsung di akun Youtube Puspen TNI, namun kini video tersebut tidak bisa diunggah.

Julius menjelaskan Panglima TNI beri perintah kepada Komandan Satuan untuk melarang anggota TNI menggunakan senjata, dalam menjaga  aksi demo Rempang.

"Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu," ucapnya.

Julius menjelaskan istilah 'piting-memiting' tersebut sebenarnya hanya bahasa prajurit, lantaran panglima TNI menyampaikannya di forum prajurit.

Namun kemudian disalahartikan, yang dimaksud sebenarnya adalah setiap prajurit 'merangkul' satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: