Luhut Isyaratkan Investasi di Rempang Harus Jalan Terus

Luhut Isyaratkan Investasi di Rempang Harus Jalan Terus

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan -Instagram-

JAKARTA, DISWAY,ID-- Proses investasi di Pulau Rempang, Batam, Kepuluan Riau, masih terkendala konflik. 

Diperlukan langkah tepat untuk mengatasi konflik agar investasi di Pulau Rempang tersebut dapat berjalan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengakui, penanganan konflik belum tepat dalam pendekatannya.

BACA JUGA:Xinyi Tidak Masuk Pabrik Kaca 10 Besar di Dunia yang Rencananya Akan Berinvestasi di Pulau Rempang, Berikut Daftarnya

"Saya pikir mungkin approach atau pendekatannya kemarin belum pas, tapi selama saya yang menangani banyak pembebasan tanah tak ada masalah. Karena kalau harusnya justifikasi, rakyat itu pada umumnya mau, enggak ada masalah," kata Luhut usai menghadiri acara Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa 19 September 2023.

Ditegaskan Luhut, investasi di Rempang harus tetap berjalan lantaran berpotensi sangat besar bagi perekonomian Indonesia.

"Di rempang itu ada potensi yang bagus, karena apa? Karena di situ nanti mau bikin photovoltaic (PV), jadi solar panel dan jadi semi konduktor kan bagus," ujarnya.

Sementara, terkait rencana Pemerintah yang akan menyiapkan hunian baru untuk warga Rempang yang terdampak pengembangan investasi, Luhut menekankan sosialisasi yang baik juga kepada masyarakat.

3 menteri telah datang ke Batam pada Minggu 17 September 2023, antara lain Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi Indonesia, Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri serta Hadi Tjahjanto selaku Menteri ATR/BPN.

BACA JUGA:11 Fakta yang Terselip dalam Polemik Pulau Rempang: Minimnya Pengetahuan dan Buruknya Komunikasi!

Kedatangan 3 menteri dalam melakukan pertemuan dengan Wali Kota Batam yang juga merupakan ketua BP Batam Muhammad Rudi membahas tentang relokasi warga Pulau Rempang dan Galang.

Bahlil menyampaikan bahwa pihak pemerintah akan bersama aparat akan menyelesaikan permasalahan relokasi Pulau Rempang dan galang dengan cara yang soft dan baik.

“Nantinya hasil pembicaraan penanganan relokasi warga Pulau Rempang dan Galang akan kami sampaikan pada masyarakat yang terdampak,” terang Bahlil.

Bahlil juga mengatakan akan memberikan kompensasi pada masyarakat yang terdampak berupa lahan seluas 500 meter serta rumah dengan tipe 45 seharga kurang lebih 120 juta rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads