GMPK Berikan Dua Program Aksi Nyata Untuk Pelajar dan Mahasiswa di Pelosokan

GMPK Berikan Dua Program Aksi Nyata Untuk Pelajar dan Mahasiswa di Pelosokan

Ketua Dewan Pembina Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK), Sudaryono -Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DIAWAY.ID - Ketua Dewan Pembina Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK), Sudaryono ingin menjadikan GMPK sebagai organisasi yang dapat memberikan subangsih nyata kepada masyarakat, khususnya Pelajar dan mahasiswa. 

Hal tersebut disampaikan langsung olehnya dalam sebuah kegiatan seminar nasional dengan tema 'Meneropong Kepemimpinan Masa Depan' di Menara Kuningan Ballroom sanctury Auditorium, Jakarta Selatan, Rabu, 20 September 2023.

BACA JUGA:Heboh! Patung Bung Karno Rp500 Juta di Banyuasin Dibuat Aneh, Pipi Tembeb dan Badan Gempal, Pemkab Buka Suara!

Salah satu bukti nyata subangsih yang telah dilakukan GMPK, yaitu mengadakan program gerakan beasiswa bagi pelajar yang tinggal di pelosokan Indonesia.

"GMPK juga menginisiasi adanya gerakan beasiswa, khusunya untuk pelajar, bagi pelajar yang dipelosok, yang memenuhi kriteria-kriteria," kata Sudaryono. 

"Kita targetkan dalam waktu 1-2 tahun, kita bisa memberikan banyak manfaat, termasuk kawan-kawan mahasiswa yang lebih secara materi, kita sisihkan dari situ. Jadi ini sudah jalan dan sudah dilakukan," lanjutnya. 

BACA JUGA:Tanpa Walini

Selain itu, bukti nyata lainnya yang dihadirkan oleh GMPK untuk pelajar dan masyarakat adalah bakti sosial. 

Sudaryono menjelaskan, bakti sosial yang dilakukan oleh GMPK adalah dengan membuat konten pendidikan, baik itu di sekolah atau pun kampus yang berada di pelosokan. 

"Setahun lalu menginisiasi bakti sekolah yang kerja sama dengan Garuda tv. Kita buat konten-konten pendidikan di sekolah-sekolah, kampus-kampus untuk membantu sekolah di pelosok-pelosok yang kesulitan guru," jelas Sudaryono. 

BACA JUGA:Segera Daftar KUR BRI di Situs kur.bri.co.id Tanpa Adanya Jaminan Apapun, CATAT Langkah-langkahnya

Lebih lanjut, melalui bakti sosial tersebut, GMPK telah berhasil mendatangi 15 sekolah dan memberikan video animasi pelajaran yang menjadi momok bagi sekolah-sekolah pelosok.

"Ini penting, jadi bukan hanya kita demo, bukan hanya diskusi, bukan hanya kita menuntut, tapi kita juga ingin menjadi organisasi yang sehat, tidak banyak ngomong dan bisa melakukan aksi yang nyata," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads