ABB Indonesia Gandeng SKF Industrial, Dukung Percepat Transisi Menuju Industri 4.0

ABB Indonesia Gandeng SKF Industrial, Dukung Percepat Transisi Menuju Industri 4.0

ABB Indonesia Gandeng SKF Industrial, Dukung Percepat Transisi Menuju Industri 4.0 -Disway/Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID-- ABB Indonesia dan SKF Industrial Indonesia resmi menandatangani perjanjian kerangka kerja untuk menghadirkan solusi otomasi industri terdepan.

Serta meningkatkan layanan pelanggan, dan memperkuat efisiensi energi di berbagai sektor unggulan di Indonesia. 

BACA JUGA:Sambangi Peternak di Pasuruan, Mentan Amran Pastikan Susu Lokal DIserap Industri

BACA JUGA:Alasan Lebih Pilih Susu Impor daripada Susu Lokal Diungkap Asosiasi Industri Susu

President Director & Country Holding Officer ABB Indonesia, Gerard Chan mengatakan bahwasanya kerjasama ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan jangka panjang pemerintah Indonesia.

Yaitu menitikberatkan pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan di sektor-sektor utama seperti pembangkit listrik, pertambangan, semen, petrokimia, minyak dan gas bumi, serta transportasi rel.

Perjanjian kerangka kerja ini lanjut Gerard merupakan perwujudan kemitraan global yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik lanskap sektor industri Indonesia yang dinamis.

BACA JUGA:Kemenperin Tegaskan Perlu Dukungan DPR untuk Lahirkan Kebijakan Pro Industri

BACA JUGA:Viral Peternak Buang Susu karena Industri Pilih Susu Impor, Kementan Turun Tangan

"Kami menyambut baik kemitraan dengan PT SKF Indonesia yang akan membantu pelanggan mencapai standar baru efisiensi dan keandalan operasional mereka," kata Gerard saat jumpa media di Jakarta Selatan Kamis 14 November 2024.

"Selain itu, perjanjian ini juga memperkuat komitmen ABB dalam menyediakan solusi inovatif dan berkelanjutan yang mendorong produktivitas serta mendukung pertumbuhan industri Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, President Director & Country Managing Director PT. SKF Indonesia & PT. SKF Industrial Indonesia, Satheswaran Mayachandran mengungkapkan kebutuhan spesifik sektor industri unggulan di Indonesia membutuhkan solusi yang dirancang khusus, fleksibel dan terintegrasi yang dapat diwujudkan melalui kemitraan ini. 

BACA JUGA:Nungki Kusumastuti Berharap Industri Film Tanah Air Bisa Belajar dari Korea Selatan

BACA JUGA:Lindungi Industri Dalam Negeri, Kemendag Sita Rp 90 Miliar Kain Gulungan Ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads