Sosok Bernardino Moningka Vega, Pemilik Pinjol AdaKami yang Diduga Penyabab Debitur Frustasi Hingga Bunuh Diri

Sosok Bernardino Moningka Vega, Pemilik Pinjol AdaKami yang Diduga Penyabab Debitur Frustasi Hingga Bunuh Diri

Pinjaman online (Pinjol) AdaKami belum bisa memastikan terkait viralnya berita yang diduga nasabahnya meninggal bunuh diri lantaran terlilit hutang pihaknya.-Foto/Facebook/AdaKami-

Bernardino pernah bekerja dan menjabat Ketua National Secretariat for Sub-Regional Cooperation di bawah Kemenko Perekonomian periode 2005-2007.

Setelah itu ia bekerja untuk PT Korporindo Konsultasi selama 8 tahun dari 2007 sampai 2015 dengan jabatan direktur.

Kemudian di tahun 2015, Bernardino kemudina memiliki perusahaan PT Pembangkit Energi Mandiri.

Dan sampai saat ini ia menjadi figur utama di perusahaan itu.

BACA JUGA:Bunuh Diri Diduga Akibat Diancam Pinjol, Polisi Kontak Akun Twitter

Tak berhenti di situ saja, dari Market Screener, Bernardino pernah menduduki posisi Presiden Direktur di PT Humpuss Patragas, Direktur PT Korpindo Konsultasi, Direktur Pengembangan Bisnis PT Humpuss, dan Direktur Humpuss Korbometil Selulosa.

Lalu Bernardino pernah menjadi dewan direksi PT Era Graha Realty Tbk yang dikenal ERA Indonesia.

Pinjol AdaKami Bermasalah?

Hal itu diungkap oleh salah seorang warganet di Instagram yang menceritakan keluarganya bunuh diri karena tak mampu menebus utang di aplikasi AdaKami.

Secara legalitas perusahaan, pinjol AdaKami diklaim salah satu pinjol di bawah pengawasan OJK.

BACA JUGA:VIRAL! Nasabah Bunuh Diri Lantaran Diancam Pinjol, Polda Metro Jaya Segera Bertindak!

"@poldametrojaya keluarga saya bunuh diri karena tidak mampu membayar di AdaKami. Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membuatnya makin terpuruk," kata seorang warganet yang komentarnya banyak di-screenshot.

Disebut jika korban sempat meminjam uang di aplikasi AdaKami senilai Rp 9,4 juta.

Namun uang yang harus dikembalikan korban disebut mencapai Rp 18-19 juta.

Utang tersebut meningkat berkali-kali lipat karena sejumlah biaya administrasi dan bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: