Tak Berizin! Unjuk Rasa Greenpeace di Bundahan HI Melanggar Hukum
Aksi unjuk rasa Greenpeace-Dok. Greenpeace-
JAKARTA, DISWAY.ID - Polisi membubarkan aksi yang diikuti oleh sejumlah aktivis dari organisasi non profit kampanye penyelamatan lingkungan hidup, Greenpeace Indonesia,pada Jumat, 6 Oktober 2023 pagi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komaruddin menjelaskan alasan pihaknya membubarkan aksi tersebut.
Menurutnya, unjuk rasa yang dilakukan Greenpeace tersebut melanggar hukum lantaran tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.
"Untuk unjuk rasa itu tidak memerlukan izin. Tapi dalam UU diatur setiap pengemukakan pendapat di muka umum, ini harus wajib lapor, bukan pemberitahuan ke pihak kepolisian. Itu yang pertama. Jadi mereka tanpa pemberitahuan," kata Komaruddin saat dikonfirmasi, Sabtu, 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Final! Petinggi MU Putuskan Nasib Erik Ten Hag
Ia menegaskan pihaknya tidak melarang seseorang untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum, namun harus tetap mengikuti aturan, seperti minta izin kepada kepolisian.
Selain itu, ia juga mengimbau bahwa kebebasan berpendapat tidak bisa diartikan sebagai bebas sebebasnya, termasuk pada tempat berunjuk rasa.
"Ada tempat-tempat dalam pelaksanaan pendapat di muka umum, jadi kebebasan berpendapat itu jangan diartikan sebebas-bebasnya, ada aturan di dalamnya yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara karena itu undang-undang dibuat," kata Komarudin.
Sebagai informasi, sejumlah aktivis dari organisasi non profit kampanye penyelamatan lingkungan hidup, Greenpeace Indonesia, menggelar aksi pada Jumat, 6 Oktober 2023 pagi. Namun, aksi tersebut dibubarkan oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA:Greenpeace Desak Polisi Bebaskan Belasan Aktivis yang Ditahan Usai Aksi di Bundaran HI
Aksi itu dimulai sejak pukul 5.00 WIB. Greenpeace membawa monster oligarki raksasa berbentuk gurita dengan manekin bertopeng tiga bakal capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiga manekin bacapres itu dililit oleh kaki gurita monster oligarki.
Ornamen juga dilengkapi dengan sejumlah poster berisi tuntutan, seperti "Pilih Bumi, bukan Oligarki".
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: