Perjuangkan Hak Asasi Manusia, Aktivis Asal Iran Terima Nobel Perdamaian 2023
Ketua Umum Esoterika, Denny JA-Istimewa-
"Itu hal yang tak disukai dan dianggap berbahaya di negara otoriter. Tapi kita tahu juga dari sejarah bahwa penjara tak pernah membuat jera seorang pejuang hak asasi yang sejati," ungkapnya.
Disisi lain, Seorang Pengarang, Rani Anggraeni Dewi memberikan persembahan saat perayaan Hari Santo Franciskus dari Asisi dan Milad Maulana Rumi dari Konya Turki.
Menurut Rani, Saint Francis dan Maulana Rumi menyikapi clash of civilitation atau aksi terror, konflik kepentingan politik, dan korupsi di berbagai bidang akibat perubahan situasi kondisi sosial dan ekonomi. Juga kemajuan sains serta teknologi dengan melihat ke dalam diri atau disebut inner journey.
"Bukan berarti mengisolasi diri atau menjadi pertapa. Mereka tetap aktif hadir berinterkasi di tengah masyarakat."
"Namun memperbanyak berdoa, bermeditasi, kontemplasi untuk mendapatkan kedamaian, serta keseimbangan hidup antara yang sacred dan profane," ujar Rani.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: