World Security Report versi G4S: Indonesia Akan Hadapi Banyak Ancaman Eksternal dan Internal Tahun Depan
World Security Report versi G4S: Indonesia Akan Hadapi Banyak Ancaman Eksternal dan Internal Tahun Depan -X/@G4S-
Indonesia merupakan negara tertinggi kedua secara global setelah Amerika Serikat, di mana 62% CSO memandang bahwa ancaman subversi, atau kejahatan yang dilakukan untuk melemahkan keamanan sistem sehingga mudah diretas, sebagai masalah yang juga mengkhawatirkan di masa mendatang.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata global (50%) dan regional (48%). Tahun lalu, risiko ancaman subversi berada di angka 40%.
Sebanyak 58% CSO di Indonesia menilai bahwa perubahan iklim dapat menjadi ancaman yang mempengaruhi keamanan pada tahun mendatang.
Angka ini paling tinggi dibandingkan dengan negara lainnya dan lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata global (38%).
BACA JUGA:Mengungkap Modus Kejahatan di Balik Pinjaman Online: Waspada Terhadap Ancaman Tersembunyi!
Kemudian, 49% CSO menyebutkan bahwa krisis ekonomi akan menjadi bahaya terbesar kedua tahun depan yang dapat berdampak pada keamanan.
Banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan teknologi untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang dapat muncul.
Laporan ini menunjukkan bahwa 69% perusahaan Indonesia sudah menggunakan teknologi canggih. Angka ini lebih tinggi di atas angka rata-rata regional (43%) dan global (38%). Dalam lima tahun ke depan, 62% CSO di Indonesia berharap dapat menggunakan lebih banyak teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) dibandingkan dengan negara lainnya di kawasan Asia Pasifik.
BACA JUGA:Mengungkap Modus Kejahatan di Balik Pinjaman Online: Waspada Terhadap Ancaman Tersembunyi!
“Banyak perusahaan internasional yang beroperasi di Indonesia karena negara ini kaya akan sumber daya alam,” ujar Faisal Muzakki, Managing Director G4S in Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu 10 Oktober 2023.
“Namun, ancaman intrusi seringkali menjadi masalah utama karena lokasi operasional mereka yang berada di daerah terpencil,” tambahnya.
“Salah satu cara untuk mengurangi risiko ancaman ini adalah dengan bekerja sama dengan masyarakat setempat dan mencari solusi yang dapat diterapkan melalui kegiatan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan, mengedukasi, dan mempekerjakan masyarakat setempat,” jelasnya.
BACA JUGA:Dapat Ancaman dan Intimidasi Lewat Karangan Bunga, Ketua KPK Lapor ke Kapolri
Sementara itu, Sanjay Verma, Regional CEO G4S Asia Pacific mengatakan, Asia Pasifik merupakan kawasan yang sangat penting dan dinamis bagi berbagai perusahaan besar di dunia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: