Sekjen PSSI: Pengaturan Alur Penonton Piala Dunia U-17 Harusnya Tiru Panpel Persebaya

Sekjen PSSI: Pengaturan Alur Penonton Piala Dunia U-17 Harusnya Tiru Panpel Persebaya

Bus Trans Jatim disewa sebagai shuttle bus mengangkut supporter ke stadion GBT untuk menyaksikan pertandingan piala dunia U-17 -Mohammad Nur Khotib/Harian Disway-

HARIAN DISWAY - Jagat media sosial ramai dengan kekacuan alur penonton di pembukaan Piala Dunia U-17 di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Salah satunya karena penonton yang diangkut dengan shuttle bus justru kesulitan masuk GBT.

Sekjen PSSI Yunus Nusi mendapatkan banyak komplain dan laporan soal mereka yang sulit atau bahkan gagal masuk GBT gegara shuttle bus.

"Banyak teman-teman saya yang mengirimkan kabar soal kekacauan pengaturan alur penonton di GBT saat pembukaan Piala Dunia U-17," kata Yunus.

"Kenapa tidak meniru apa yang sudah baik dilakukan Persebaya saja?" tanyanya.

Yunus menyebut harusnya panpel meniru apa yang selama ini sudah dilakukan Persebaya ketika tim kebanggaan Arek-Arek Suroboyo itu menggelar laga di kandangnya sendiri. Di GBT.

"Yang saya heran, kenapa tidak mencontoh apa yang selama ini sudah dilakukan teman-teman Persebaya?" ujarnya.

BACA JUGA:Tiket Piala Dunia U-17 di Stadion GBT Ludes Terjual, Wali Kota Surabaya Mohon Doa

Menurut Yunus, harusnya apa yang selama ini sudah dilakukan panpel Persebaya dituru. Sebab Persebaya sudah beberapa kali lancar menggelar pertandingan dengan jumlah penonton yang sangat besar.

"Saya pernah nonton di GBT. Stadion penuh 65 ribu penonton. Di luar stadion juga membludak, tapi ya biasa-biasa saja," kata Yunus.

Yunus menjelaskan, apa yang sudah dilakukan Persebaya menunjukkan tidak ada masalah jika pengaturan alur penonton dilakukan dengan benar. Meskipun massa yang datang dan pulang dalam jumlah besar.

Ia ingat betul, bagaimana pengaturan massa tidak ada masalah ketika Persebaya menggelar laga big match, seperti lawan Persib Bandung maupun Arema FC.

"Saat itu tidak terjadi seperti yang kita alami di pembukaan Piala Dunia U-17 kemarin," katanya.

BACA JUGA:Piala Dunia U-17 di JIS, Dishub DKI Jakarta Rekayasa Lalu Lintas di 3 Lokasi

Menurut Yunus, kalau untuk kenyamanan VVIP, harusnya prioritasnya membuat flow untuk mengakomodir kepentingan VVIP. Bukan harus mengorbankan keseluruan suporter dengan harus atau dipaksa naik shuttle bus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: