Siapa Abu Ubaidah Hamas? Jubir Brigade Al-Qassam yang Terkenal Pasca Bagikan Pesan Audio 4 November

Sejak pecahnya perang antara Israel dan Gaza pada tanggal 7 Oktober lalu, Abu Ubaidah kembali tampil di layar kaca setelah Mohammad Al-Deif, komandan Al-Qassam, mengumumkan dimulainya operasi Banjir Al-Aqsa.

Pertama kali terkenal pada tahun 2002 sebagai pejabat lapangan Al-Qassam, Abu Ubaidah sering berbicara di depan media melalui konferensi pers, namun tidak pernah menunjukkan wajahnya.

Menurut laporan media Israel, Abu Ubaidah berasal dari kota Naalia, Gaza, yang pada tahun 1948 menjadi bagian dari wilayah yang diduduki oleh Israel. Saat ini, tempat tinggalnya dikabarkan berada di Jabalia, di sisi timur laut Gaza.

Rumah Abu Ubaidah telah beberapa kali menjadi sasaran serangan bom pada tahun 2008, 2012, 2014, dan saat ini. Pada perang tahun 2014, Abu Ubaidah mengumumkan penculikan tentara Israel bernama Shaul Aron selama konfrontasi di darat.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Karyawan BUMD Jakarta

Sebelum pecahnya perang tersebut, Abu Ubaidah pernah menyajikan tesis master dengan judul "Tanah Suci antara Yudaisme, Kristen, dan Islam" di Universitas Islam dari Fakultas Dasar-dasar Agama.

Melalui kehadirannya yang misterius dan proklamasi-operasi-operasi penting di media, Abu Ubaidah menjadi simbol perlawanan Hamas terhadap Israel.

Komunikasinya yang terampil dan tegas, tanpa menampakkan wajahnya yang sebenarnya, menambah efek dramatis dalam pesan-pesan politik dan militer yang ingin disampaikan oleh Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Ditampilkan sebagai sosok gelap dengan identitas yang dirahasiakan, Abu Ubaidah mencuri perhatian publik dan media dunia yang tertarik pada tokoh-tokoh militan yang beroperasi secara anonim. Peteanderanya yang lebih cenderung profesional membuatnya tetap menjadi sebuah misteri, meskipun beberapa upaya telah dilakukan untuk mengungkap identitas aslinya.

Sumber: