Kemenag Cetak Mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat Bagi Disabilitas Pertama di Dunia

Kemenag Cetak Mushaf Al-Qur'an Bahasa Isyarat Bagi Disabilitas Pertama di Dunia

Yaqut Cholil Qoumas : Kementerian agama telah menyelesaikan penyusunan mushaf Al-Qur'an bahasa Isyarat 30 juz-yaqut.cholil.qoumas_/Instagram-

Senada dengan yang diucapkan Menag Yaqut Cholil Qoumas, Aziz mengaku pihaknya telah melakukan kajian yang hasılaya sekarang belum ada cetakan mushaf Al-Qur’an Bahasa Isyarat.

 “ Ini adalah  mushaf Al-Qur’an Isyarat pertama 30 juz yang ada di dunia, setelah kita melakukan semacam kajdan,” lanjutnya.

Abdul Aziz Sidqi menambahkan, mushaf Al-Qur’an Isyarat memuat tidak hanya teks Al-Qur’an semata, tetapi juga akan memuat font isyaratnya.

“ Mushaf Al-Qur’an Isyarat diperkirakan memiliki halaman lebih tebal dari mushaf pada umumnya,” tambahnya.

Mushaf Al-Qur'an Isyarat dicetak dalam dua jilid dengan terbiatan pertama akan  dicetak bih 1.000 hingga 2.000 eksemplar.

Jilid pertama mencakup Juz 1-15, sedangkan untuk  jilid kedua mencakup Juz 16-30. 

“ Kurang lebih sekitar, 1.000-2.000 eksemplar. Jadi, karena ini tidak sama seperti Al-Qur’an biasa, kita buat 2 jilid karena, kalau (juz 1-30) 1 jilid, ini akan tebal sekali,” katanya.

Dalam penyusunan mushaf Al-Qur'an Isyarat terdapat dia metode yang digunakan yakni menggunakan metode kitabah dan metode tilawah. 

“ Pihaknya bersinergi dengan para ahli, teman disabilitas tuli, dan berbagai organisasi terkait dałam proses penyusunannya,” kata Aziz.

Abdul Aziz Sidqi  menjelaskan bahwa perumusan kesepakatan kesepakatan mengenai huruf, harakat, dan tanda baca secara bersama-sama.

Setelah itu, tim yang sama menyusunnya dengan melibatkan semua stakeholder yang terlibat 

“ Setelah kita  cek satu persatu, kita susun ayatnya mulai dari Al-Fatihah, sampai An-Nas, kita cek dan baca satu persatu, hurufnya harakatnya, karena ini Al-Quran tidak boleh ada yang kurang atau kelebihan huruf maupun harakat. Kami mematikan bahwa nanti Al-Qur’an yang kami cetak sudah sahih, tidak ada lagi kesalahan. Tidak ada lagi kesalahan,” imbuhnya.

Proses penyusunan mushaf Al-Qur'an Isyarat, kata Abdul Aziz Sidqi dimulai 2012 dengan diawali menyusun panduan membaca Al-Qur'an bahasa isyarat. 

Setelah peluncuran Juz 'Amma bahasa isyarat pada 2022, pihaknya kemudian melanjutkan penyusunan seluruh 30 juz Al-Qur'an dalam bahasa isyarat.

Mushaf Al-Qur’an Isyarat ini merupakan wujud perhatian penuh pemerintah dalam hal ini Kemenag melalui LPMQ terhadap layanan keagamaan, khususnya terkait Al-Qur'an. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: