Jadi Pusat Literasi, Kemenag Sebut Perpustakaan Masjid Harus Bisa Respons Isu Kontemporer

Jadi Pusat Literasi, Kemenag Sebut Perpustakaan Masjid Harus Bisa Respons Isu Kontemporer

Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Zayadi menegaskan bahwa perpustakaan masjid harus mampu merespons isu-isu kontemporer, seperti lingkungan dan energi terbarukan-Disway.id/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Zayadi menegaskan bahwa perpustakaan masjid harus mampu merespons isu-isu kontemporer, seperti lingkungan dan energi terbarukan.

Hal ini seperti yang diamanatkan dalam Deklarasi Istiqlal melalui penyediaan koleksi dan program perpustakaan yang relevan. 

BACA JUGA:Kapan Pengumuman Hasil SKB CPNS Kemenag 2024? Simak Informasinya

BACA JUGA:30 Contoh Soal Moderasi Beragama PPPK Kemenag 2024 dan Kunci Jawaban, Asah Kemampuan sebelum Ujian!

"Perpustakaan masjid harus menjadi pusat literasi yang relevan dengan kebutuhan modern sekaligus melestarikan nilai-nilai tradisional Islam," tutur Zayadi pada FGD Kepustakaan Islam di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong revitalisasi perpustakaan masjid sehingga menjadikannya pusat literasi, edukasi, dan dakwah yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Zayadi juga menyebut bahwa revitalisasi perpustakaan masjid bertujuan menghidupkan tradisi akademik masyarakat Muslim di sekitar masjid.

"Kita ingin membangun gagasan baru yang dapat mengarahkan dan menginspirasi semua dimensi kehidupan, baik spiritual, sosial, maupun intelektual," lanjutnya.

BACA JUGA:Tes SKB CAT CPNS Kemenag 2024 Digelar Hari ini, Peserta Wajib Patuhi Tata Tertib dan Larangan

Sehingga, fungsi masjid sebagai Bait Allah(Rumah Allah), Bait at-Taklim (Rumah Pembelajaran), Bait al-Maal (Lembaga Keuangan), Bait at-Takmin (Rumah Perlindungan atau Jaminan), maupun Bait at-Tamwil (Rumah Pendanaan atau Pembiayaan) semakin menguat.

Dalam mengembangkan perpustakaan masjid, Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Farid Saenong menjelaskan, jejaring kerjasama dan kolaborasi sangat penting untuk mengembangkan perpustakaan yang relevan dan menarik bagi pengunjung.

"Di Masjid Istiqlal, misalnya, kerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Cina, dan Irak menghasilkan fasilitas seperti Amerian Space dan China Space, yang didanai langsung oleh pihak kedutaan," papar Farid pada kesempatan yang sama.

Sehingga fasilitas yang ada ini membuat pengunjung lebih tertarik datang karena sesuai dengan minat kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Kasubdit Kepustakaan Islam Nur Rahmawati menjelaskan bahwa revitalisasi perpustakaan masjid akan memaksimalkan program-program Kepustakaan Islam yang telah berjalan selama ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads