Senada Israel, Amerika Tuduh Hamas Buat Pusat Komando di RS Al Shifa Gaza

Senada Israel, Amerika Tuduh Hamas Buat Pusat Komando di RS Al Shifa Gaza

Tank Israel mengepung RS Al Shifa di Gaza, siapapun yang bergerak atau mencoba keluar akan ditembak sejak Jumat 9 November 2023-Wafa Agency-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Di tengah kecaman dunia internasional atas penyerbuan Israel terhadap Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, Amerika Serikat justru menebar informasi berbeda.

Sekutu paling dekat Israel itu menuduh Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) membuat pusat komando di RS Al Shifa Gaza.

Seperti senada dengan Israel, Amerika menyebutkan, RS Al Shifa Gaza dijadikan sebagai "simpul komando dan kendali" oleh Hamas dan PIJ.

BACA JUGA:Pasukan Israel Mengobrak Abrik Rumah Sakit Al Shifa Gaza, Hamas: Ada Lampu Hijau dari Amerika

Amerika mengklaim informasi demikian berasal dari sejumlah sumber intelejen, termasuk diperkuat oleh intelejen Israel. 

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, beberapa sumber intelijen tersebut menyebutkan terdapat indikasi Hamas dan PIJ menggunakan sejumlah rumah sakit, termasuk Al Shifa, dan terowongan di bawah bangunan rumah sakit.

Namun Kirby enggan merinci intelejen yang memberikan informasi tersebut.

"Kami harus melindungi sumber dan metode yang digunakan," tukasnya.  

Kirby juga menuduh bahwa terowongan itu untuk menyembunyikan dan mendukung operasi militer Hamas serta menahan sandera.

"Mereka menyimpan senjata disana dan siap merespon operasi militer Israel terhadap fasilitas tersebut," tuding Kirby.

BACA JUGA:Ini Dia 10 Orang Terkaya di Indonesia per November 2023, Taipan Prajogo Pangestu Langkahi Low Tuck Kwong dan Bos Djarum

Meski demikian, pihaknya tidak mendukung serangan udara terhadap rumah sakit.

"Kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit tempat orang-orang tidak bersalah, tidak berdaya, sakit atau hanya ingin mendapatkan pelayanan medis yang mereka butuhkan, bukan terjebak dalam baku tembak. RS dan pasien harus dilindungi," jelas Kirby.

Pihak Hamas sudah berkali-kali membantah tuduhan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads