Joe Biden Bicara Solusi Konflik Palestina - Israel dengan Netanyahu, Begini Katanya

Joe Biden Bicara Solusi Konflik Palestina - Israel dengan Netanyahu, Begini Katanya

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu-Time of Israel-

CALIFORNIA, DISWAY.ID- Presiden AS Joe Biden menjelaskan kepada PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa solusi 2 negara satu-satunya jawaban konflik Palestina-Israel

Ia juga mengatakan bahwa menduduki Gaza akan menjadi kesalahan besar.

"Begini, saya sudah menjelaskan kepada Israel, Bibi (Netanyahu) dan kabinet perangnya bahwa menurut saya satu-satunya jawaban akhir di sini adalah solusi 2 negara. Itu nyata," kata Biden pada konferensi pers setelah pertemuan dengan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping di San Francisco, California.

BACA JUGA:Ini Pesan Tegas Jokowi Kepada Joe Biden di Gedung Putih

Biden mengatakan dia melakukan segala upaya untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas di Gaza.  Meski demikian, hal itu tidak berarti mengirimkan militer AS.

"Kapan (operasi Israel) ini akan berhenti? Saya pikir ini akan berhenti ketika Hamas tidak lagi memiliki kapasitas untuk melakukan pembunuhan dan pelecehan dan hanya melakukan hal-hal yang mengerikan terhadap Israel," kata Biden.

BACA JUGA:Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Joe Biden: Kemungkinannya Kecil

BACA JUGA:Hamas Mengutuk AS yang Bilang RS Al-Shifa Pusat Komando dan Kontrol Jihad Islam Palestina

Qatar telah memimpin mediasi antara Hamas dan para pejabat Israel untuk membebaskan lebih dari 240 sandera. Mereka dibawa Hamas ketika menyerbu Israel pada 7 Oktober. 

Kantor media pemerintah di Gaza pada Rabu mengumumkan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel meningkat.

Angkanya kini telah menjadi 11.500, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita.

“Jumlah kematian di kalangan personel medis telah mencapai 200 orang,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Lebih lanjut dikatakan bahwa 22 personel pertahanan sipil dan 51 jurnalis juga tewas.

Sementara jumlah terluka mencapai 29.800 orang, dengan sekitar 70 persen adalah perempuan dan anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: