Presiden Ukraina Mengeluh, Stok Senjata Menipis, Barat Malah Peduli Israel

Presiden Ukraina Mengeluh, Stok Senjata Menipis, Barat Malah Peduli Israel

Presiden Ukraina Mengeluh, Stok Senjata Menipis, Barat Malah Peduli Israel-Tangkapan Layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Presiden Ukraina Zelensky mengeluh bahwa pihaknya kini tidak menjadi perhatian barat dalam menghadapi perang melawan Rusia.

Bahkan Zelensky mengatakan persaingan amunisi antar negara semakin ketat, khususnya untuk peluru kaliber 155mm, dan pengiriman ke Ukraina mengalami penurunan dan keterlambatan.

BACA JUGA:Gedung Putih Terpecah Gegara Biden Ngotot Beri Bantuan ke Israel Capai 14.3 Miliar Dolar Amerika, Bye bye Ukraina!

"Saya sekarang fokus meminta bantuan dari Barat. Fokus mereka telah berubah ke Timur Tengah dan Perang Israel-Palestina. Tanpa dukungan mereka, kita akan semakin tertinggal," ujar Zelensky dikutip dari Reuters.

"Persediaan kita semakin berkurang. Ini adalah hidup dan itu normal. Semua orang berjuang untuk hidup dan kami juga harus membela diri," tambahnya.

BACA JUGA:Lumba-lumba Perang Rusia Ancam Ukraina, Begini Tujuan dan Perannya!

Zelensky juga mengungkapkan, situasi stok mereka menjadi lebih buruk karena sekarang gudang-gudang kosong, atau ada batas minimum hukum yang tidak dapat diberikan oleh negara bagian tertentu.

Sementara itu, mengutip daftar internal Departemen Pertahanan tertanggal akhir Oktober, bahwa Washington telah meningkatkan bantuan pertahanan ke Israel dalam beberapa minggu terakhir tanpa mengumumkan langkah tersebut secara terbuka.

BACA JUGA:PBB Konfirmasi Kematian Lebih dari 9.900 Warga Sipil di Ukraina, Zelensky : Jangan Mengharapkan Kesuksesan Instan

Hal tersebut tentunya membuat Ukraina iri karena pasokan ke negaranya jadi terlambat.

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, yang memperingatkan bahwa Brussels kemungkinan besar tidak akan mampu memenuhi janjinya untuk memberikan 1 juta peluru artileri kepada Ukraina pada bulan Maret mendatang. 

Dia menghubungkan kekurangan tersebut dengan kurangnya kapasitas produksi di Eropa.

BACA JUGA:Joe Biden Siap Bantu Israel, Ukraina dan Taiwan Rp 1.500 Triliun, Netanyahu Malah Minta Rp 150 T

Sementara itu, Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa bantuan pertahanan sebesar apa pun yang diberikan kepada Kiev tidak dapat mengubah arah konflik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads