Di Global Forum for Climate Movement, Dirut PLN Ajak Kolaborasi Global Atasi Perubahan Iklim Dunia

Di Global Forum for Climate Movement, Dirut PLN Ajak Kolaborasi Global Atasi Perubahan Iklim Dunia

PT PLN (Persero) kembali menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam mengatasi perubahan iklim dunia saat ini di acara 'Global Forum for Climate Movement: Promoting Green Culture, Innovation, and Cooperation' dalam rangkaian perayaan Milad ke-111 tahun -pln-

Karena itu, guna melawan perubahan iklim tidak bisa hanya satu negara atau institusi saja melainkan seluruh pihak.

"Jadi harus diatasi dan ditangani oleh komunitas global, tidak hanya masyarakat Indonesia saja atau PLN, kita tidak akan mampu menanggung beban ini sendirian. Satu-satunya cara untuk maju adalah dengan berkolaborasi," kata Darmawan.

Darmawan menambahkan, semangat untuk memerangi perubahan iklim juga perlu didasarkan rasa kepedulian untuk generasi mendatang.

Dirinya berharap semangat perubahan iklim bukan hanya berdasarkan perjanjian semata.

BACA JUGA:Tegakkan Prinsip Operasional yang Berkelanjutan, PLN Restorasi 308 Hektar Lahan Tandus Jadi Paru-paru Baru

BACA JUGA:Dalam Rangka Hari Listrik Nasional, PLN Kasih Promo Tambah Daya Listrik Sampai 7.700 VA, Cuma Rp 271 Ribu!

”Ada banyak perjanjian lingkungan hidup internasional mulai dari Protokol Kyoto, Perjanjian Paris, tapi kami melakukan ini bukan hanya karena perjanjian internasional. Kami melakukan ini karena kami benar-benar peduli. Kita perlu memastikan bahwa masa depan generasi mendatang harus lebih baik dari masa depan kita,” lanjut Darmawan.

Untuk mendukung komitmen tersebut, lanjut Darmawan, sejak tiga tahun lalu, PLN telah menghapus rencana pembangunan proyek PLTU batubara sebesar 13 Gigawatt (GW).

Langkah ini berhasil menghindarkan Indonesia dari 1,8 miliar ton emisi CO2 dalam kurun 25 tahun.

Lalu, PLN secara heroik juga telah merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau atau green RUPTL dalam sejarah Indonesia guna mencapai target Net Zero Emissions pada 2060.

"Kami sedang dalam proses merancang ulang perencanaan listrik nasional, 75 persen dari tambahan kapasitas pembangkitan berasal dari energi terbarukan, tidak ada lagi batubara dalam desain dan pengembangan, sisanya 25 persen berasal dari gas alam yang sebetulnya pengurangan emisinya sudah sampai 60 persen,” kata Darmawan.

BACA JUGA:PLN Dinilai Terdepan Dalam Transisi Energi

BACA JUGA:Panas Bumi, Andalan PLN Untuk Backbone Sistem Kelistrikan Masa Depan

Lebih lanjut, PLN juga menyiapkan strategi andal yang disebut Acceleration Renewable Energy Development (ARED) guna mempercepat transisi energi.

Hal ini untuk mengatasi sejumlah tantangan seperti ketidaksesuaian antara lokasi pembangkit listrik berbasis EBT dengan episentrum kebutuhan listrik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads