Keren! Malaysia Bakalan Mulai Tanam Chip di Badan Sebagai Alat Transaksi Online

Keren! Malaysia Bakalan Mulai Tanam Chip di Badan Sebagai Alat Transaksi Online

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendaftarkan diri untuk Identitas Digital Nasional atau Digital ID-anwaribrahim/X-

Selain Anwar Ibrahim, ada Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, yang juga Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan, dan Datuk Seri Fadillah Yusof, yang juga Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas.

BACA JUGA:Siap Bantu Palestina, 10 Ribu Pasukan Houthi Mulai Bergerak ke Perbatasan Israel

BACA JUGA:Momen Kedekatan Pejuang Hamas dengan Tahanan Israel Begitu Harmonis saat Pelepasan

Anwar bahwa sebelum berkomentar, menyimak terlebih dahulu penjelasan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi serta Kementerian Komunikasi dan Digital mengenai ID Digital agar tidak mengganggu kepercayaan masyarakat.

Sambil menekankan bahwa pemerintah tidak akan memaksa siapa pun untuk mendaftar dengan ID Digital untuk saat ini, namun Anwar mendorong semua pegawai negeri untuk melakukannya karena Bantuan Langsung Tunai (STR) Rahmah dan segala bentuk subsidi yang ditargetkan akan disalurkan melalui Digital PENGENAL.

Tanpa menggantikan sistem MyKad, Digital ID menjadi platform yang terpercaya dan aman serta memfasilitasi verifikasi identitas online untuk menghindari penipuan identitas saat melakukan transaksi online. 

BACA JUGA:Warga Gaza Gotong Royong Bersihkan RS Indonesia: Akan Kami Bersihkan Agar Kembali Dibuka

BACA JUGA:Elon Musk Tak Peduli Pengiklan Kabur dari X Karena Konten Antisemit: Persetan Dengan Mereka!

Sementara itu Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil mengatakan, warga Malaysia telah diyakinkan oleh pihak berwenang bahwa proyek Identitas Digital Nasional atau ID Digital tidak akan membahayakan keamanan data pribadi mereka.

Ia menambahkan, keamanan data pribadi pada Digital ID akan diimplementasikan dalam modul yang akan digunakan oleh kementerian dan pada akhirnya swasta.

“ Dengan modul ini, kita tidak perlu khawatir dengan aspek keamanan Digital ID,” kata Fahmi Fadzil.

Dia mengatakan dia telah menginstruksikan Departemen Penerangan dan kementerian untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang rincian ID Digital.

“ Ada klaim bahwa negara-negara tertentu menolak menerapkannya, namun banyak negara yang melakukannya karena banyak manfaatnya. Ini juga akan mengurangi biaya pengembangan aplikasi,” katanya.

BACA JUGA:Ribuan Warga China Terserang Pneumonia, Sebagian Besar Anak-anak

BACA JUGA:Pengadilan Uni Eropa Dukung Pelarangan Jilbab di Tempat Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: