AI Menjadi Patokan Israel Serang Gaza, Bom Semua Terget Meskipun Rumah Warga Sipil

AI Menjadi Patokan Israel Serang Gaza, Bom Semua Terget Meskipun Rumah Warga Sipil

Dengan berpatokan pada AI ini, mengakibatkan peningkata drastic jumlah korban sipil di wilayah Gaza. -Tangkpan layar telegram @Irfan_Newboys-

Akan tetapi dengan menggunakan AI, IDF akan langsung mengebom rumah yang dicugiai sebagai rumah anggota Hamas tanpo memperdulikan korban jiwa.

“Anggota Hamas yang tinggal di rumah-rumah di Gaza, maka mereka akan menandai rumah itu lalu mengebom serta membunuh semua orang di sana,” kata pejabat tersebut seperti dilansir TRT.

Pihak Israel menyebutkan terdapat 3 target dalam penyerangan mereka, diantaranya yang pertama target taktis, seperti sasaran standar militer mulai dari sel militan bersenjata, gudang senjata, peluncur roket, peluncur rudal anti-tank, lubang peluncuran, bom mortir, markas militer dan pos pengamatan.

BACA JUGA:Peringatan Dini Tsunami Sempat Diumumkan Saat Gempa Bumi di Mindanao Filipina, Terasa Sampai Sulawesi Utara

BACA JUGA:Hasil Pertandingan Liga Inggris: Arsenal Menang Tipis, Manchester United Tak Berdaya di Newcastle

Kategori kedua adalah target bawah tanah, terutama terowongan Hamas di bawah wilyah Gaza, termasuk di bawah rumah warga sipil. 

Serangan udara terhadap sasaran-sasaran ini dapat menyebabkan runtuhnya rumah-rumah di atas atau di dekat terowongan.

Kategori ketiga, target listrik yang melibatkan gedung-gedung tinggi, menara tempat tinggal, bangunan umum seperti universitas, bank, serta kantor pemerintah di pusat kota.

Selain itu juga terdapat sasaran yaitu rumah keluarga atau rumah koperasi yang bertujuan untuk menghancurkan tempat tinggal pribadi dan membunuh warga yang dicurigai sebagai anggota Hamas atau kelompok Jihad Islam.

“Hamas ada di mana-mana di Gaza, tidak ada bangunan yang tidak memiliki unsur Hamas di dalamnya, jadi jika ingin menemukan cara untuk mengubah gedung bertingkat menjadi target, mereka akan melakukannya,” kata salah satu warga Gaza yang juga mantan pejabat intelijen.

“Mereka tidak akan pernah menyerang gedung-gedung tinggi yang tidak memiliki sesuatu yang dapat kita definisikan sebagai sasaran militer,” kata sumber intelijen lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: