Amnesty Internasional Sebut Debat Capres-Cawapres Wajib Angkat Isu HAM, Usman Hamid: JIka Tidak Perlu Dipertanyakan

Amnesty Internasional Sebut Debat Capres-Cawapres Wajib Angkat Isu HAM, Usman Hamid: JIka Tidak Perlu Dipertanyakan

Amnesty International Indonesia usukan 3 isu HAM kepada KPU RI untuk Debat Capres-Cawapres -Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY.ID - Amnesty International Indonesia meminta kepada para pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil Presiden (cawapres) untuk memasukan isu HAM dalam Visi dan Misinya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid saat ditemui media di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2023.

Dia pun menambahkan, untuk KPU agar memperhatikan setiap visi misi para pasangan calon dan mempertanyalan jika tidak memasukan soal HAM didalamnya.

BACA JUGA:Lakukan Audiensi Dengan KPU, Amnesty International Indonesia Usulkan 3 Isu HAM Untuk Debat Capres-Cawapres

"Seandainya visi misi itu tidak memasukan Hak Asasi Manusia (HAM), kami meminta itu agar dipertanyakan, kenapa mereka tidak mau memasukan visi misi Hak Asasi Manusia," ujar Usman Hamid kepada awak media.

Hal senada juga disampaikan oleh Manager Kampanye Amnesty International Indonesia, Nurina Savitri.

Dia mengatakan bahwa para pasangan calon harus bisa memasukan isu HAM dalam visi misinya.

Tidak hanya itu, bahkan visi misi tersebut juga harus diwujudkan secara nyata, tidak hanya melalui tulisan dan lisan.

BACA JUGA:Jubir Timnas AMIN Terima Tantangan Debat Pakai Bahasa Inggris: Justru Itu Menguntungkan

"Apakah kemudian mereka ketika menuliskan visi misi itu akan dikongkretkan dalam perbuatan?" kata Nurina Savitri.

Diketahui, Amnesty Internasional Indonesia mengusulkan 3 isu untuk masuk dalam agenda debat capres-cawapres nanti.

Pertama, isu soal kebebasan berekspresi. Menurut Usman Hamid, masalah tersebut menjadi sangat genting lantaran pihaknya sudah menemukan 400 kasus yang berkaitan dengan kebebasan berekspresi di Indonesia.

"Sudah banyak sekali kasus-kasus yang terjadi bahkan jumlahnya mencapai 400an kasus dari mulai kebebasan berekspresi di Papua sampai dengan yang baru-baru ini terjadi terhadap seniman Butet kartaredjasa dan Agus Noor," ujar Usman Hamid kepada awak media.

BACA JUGA:Cak Imin Mengaku Tidak Pernah Usulkan Format Debat Capres-cawapres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads