OKI Kecam Rencana Yudaisasi Israel di Al-Quds

OKI Kecam Rencana Yudaisasi Israel di Al-Quds

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kecam rencana Yudaisasi Israel di Al-Quds-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam Israel karena mengizinkan aksi provokatif kelompok ekstremis sayap kanan Israel ke Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki.

Pawai tersebut adalah bagian dari upaya ilegal dan ditolak yang bertujuan untuk melanggar status sejarah dan hukum tempat suci Islam dan Kristen di Al-Quds, khususnya Masjid Al-Aqsa yang diberkati,” kata kelompok pan-Islam dalam sebuah pernyataan. 

Organisasi yang berbasis di Jeddah ini memperingatkan bahaya rencana Yudaisasi Israel, termasuk rencana pembangunan 1.792 unit pemukim di Yerusalem Timur.

BACA JUGA:Hamas Belum Dikalahkan, Posisi Benjamin Netanyahu di Ujung Tanduk, Upaya Terakhir Pakai Gas Beracun?

BACA JUGA:Mayor Anak Menteri Perang Israel Tewas Terkena Ledakan Bom

“ Kota Al-Quds Al-Sharif, ibu kota Negara Palestina, merupakan bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967,” Kata OKI, Kamis 7 Desember 2023.

OKI menegaskan penolakan terhadap segala tindakan yang bertujuan memaksakan kedaulatan Israel atas kota tersebut dan tempat sucinya.

Pada hari Selasa, surat kabar Haaretz mengatakan polisi Israel menyetujui pawai pemukim, yang direncanakan melewati Kawasan Muslim Kota Tua dan menuntut diakhirinya status Islam di Masjid Al-Aqsa.

Berbagai kelompok sayap kanan Yahudi mengumumkan dalam pernyataan bersama awal pekan ini bahwa mereka akan mengadakan pawai pada Kamis malam, yang bertepatan dengan hari pertama Hanukkah, sebuah festival Yahudi yang berlangsung selama delapan hari.

BACA JUGA:Keras! AS Tuntut Israel Rilis Hasil Penyelidikan Tewasnya Jurnalis Reuters saat Serangan di Lebanon Selatan

BACA JUGA:Serangan Netizen Indonesia Bikin Pusing Pejabat Israel, Kami Tak Berdaya

Pernyataan itu juga mengatakan pawai tersebut akan diselenggarakan untuk mengakhiri pemerintahan Departemen Wakaf Islam Yerusalem di Masjid Al-Aqsa, dan membangun kembali kedaulatan penuh Yahudi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Departemen ini adalah badan yang dikelola Yordania dan bertanggung jawab atas administrasi situs suci umat Islam di Yerusalem Timur yang diduduki, sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania yang ditandatangani pada 26 Oktober 1994.

Namun kelompok ekstremis Yahudi telah menggerebek kompleks Masjid Al-Aqsa dengan didampingi polisi sejak tahun 2003.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait