OKI Kecam Rencana Yudaisasi Israel di Al-Quds

OKI Kecam Rencana Yudaisasi Israel di Al-Quds

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) kecam rencana Yudaisasi Israel di Al-Quds-Screenshoot/YouTube-

Kelompok radikal yang menyebut kawasan itu sebagai Temple Mount mendorong warga Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa untuk melakukan ritual keagamaan, disertai seruan untuk membangun kuil Yahudi di sana.

BACA JUGA:Mantan Perdana Menteri Israel Minta Netanyahu Segera Dipecat: Dia Tukang Jagal

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Gandeng Indonesian Humanitarian Alliance Salurkan Bantuan ke Penyintas Palestina di Berbagai Rumah Sakit

Pasukan Israel telah memberlakukan pembatasan terhadap umat Islam yang memasuki Masjid Al-Aqsa sejak 7 Oktober, ketika mereka melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.

Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Sementara itu negara-negara Arab dan Muslim menyerukan pemungutan suara pada hari Jumat, 8 Desember 2023 mengenai rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan di Gaza yang terkepung.

Resolusi yang diusulkan tersebut merupakan tanggapan terhadap surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada dewan pada hari Kamis yang memperingatkan akan terjadinya ‘bencana kemanusiaan’ di Gaza dan mendesak 151 anggotanya untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan.

BACA JUGA:Militer Israel Culik Warga Palestina di Tepi Barat, Rumah Pimpinan Hamas Ditembaki Pasukan Zionis

BACA JUGA:Kanal Ben Gurion Disebut Jadi Alasan Israel Gempur Gaza, Patahkan Monopoli Mesir di Terusan Suez

Rancangan resolusi tersebut disponsori oleh Uni Emirat Arab, perwakilan Arab di dewan tersebut. Guterres dijadwalkan memberi pengarahan kepada para anggotanya pada hari Jumat mengenai surat yang ia kirimkan berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB.

Dikelilingi oleh banyak duta besar dari negara-negara Arab dan Muslim, Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa mereka semua berharap anggota dewan akan mengadopsi resolusi UEA.

Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, tidak mendukung gencatan senjata dan memiliki hak veto di Dewan Keamanan. 

Mansour mengatakan para pejabat dari negara-negara Arab dan Muslim bertemu dengan para pejabat AS untuk mendesak dukungan Amerika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: