Elektabilitas di Survei Litbang Kompas Disalip Anies-Cak Imin, Ganjar Pranowo Cuma Tanggapi Santai
Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo saat mengahadiri dialog terbuka di UMJ, Tangerang Selatan .-Intan Afrida Rafni-
JAKARTA, DISWAY.ID-- berdasarkan survey Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, elektabilitas pasangan capres-cawapres Anies Baswedan- Cak Imin berhasil menyalip pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Menurut hasil survey Litbang Kompas, Prabowo-Gibran mendapatkan 39,3% suara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) 16,7% dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 15,3%. Sedangkan 28,7% belum menentukan pilihannya.
BACA JUGA:Setelah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto Bakal Kunjungi IKN
Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak.
Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Sementara tingkat kepercayaan 95% dan margin of error penelitian +-2,65%.
Menanggapi elektabilitasnya yang terus turun dan disalip oleh pasangan Anies Baswedan-Cak Imin, Ganjar hanya merespons santai hasil survei itu.
"Tidak apa-apa. Jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain," ujar Ganjar, Senin 11 Desember 2023 kemarin.
Ganjar justru mengaku hasil survei Litbang Kompas tersebut bisa menjadi pemicu agar pihaknya bisa lebih bagus lagi dengan melakukan pembenahan dan penguatan di berbagai lini.
"Buat kami itu jadi pemicu saja agar kami bisa berpacu lebih bagus lagi. Karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan,” ungkap Ganjar.
“Jadi kami tidak berkecil hati, tugas kami temui rakyat langsung, kami berkomunikasi dengan mereka," tambahnya.
BACA JUGA:Abuya Muhtadi Jadi Dewan Penasehat TPN Ganjar-Mahfud
Ganjar juga mengatakan menjawab soal hasil survei Litbang Kompas yang menyebut pemilih PDIP bergeser. Dia mengatakan sudah ada konsolidasi internal partai pengusung.
"Kemarin sudah dikumpulkan dari sebelum survei ini di-launching. Kami sudah jalan karena kesadaran itu kita juga tahu hari ini akan ada Pemilu yang cukup banyak. Jadi ada pemilihan DPRD, kabupaten kota, Provinsi, Pusat, DPD dan tentu saja Pilpres," jelasnya.
"Maka sekarang kami konsolidasikan. Banyak fakta di lapangan terjadi split tiket, jadi antara dia juga memilih caleg, dia juga memilih Presiden di partai berbeda,” lanjutnya.
“Nah posisi swing seperti inilah secara kepartaian sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung partai pengusung juga. Sehingga kawan-kawan sekarang sedang bekerja untuk itu," tukas Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: