57% Gen Z Punya Masalah Lingkungan Sosial, Ini Pemicunya

57% Gen Z Punya Masalah Lingkungan Sosial, Ini Pemicunya

Gen Z-Gaya hidup Gen Z dipengaruhi media sosial dan digital-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Generasi Z atau Gen Z memiliki kriteria yang unik.

Mereka hidup di era serba instan di tengah media sosial dan digital. Dampaknya, mereka sulit mengembangkan karakter. 

Psikiater dr Elvine Gunawan SpKj mengungkapkan keunikan generasi Z mencakup berbagai aspek yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya.

BACA JUGA:Penelitian Ungkap Gen Z Mengalami 'Kecemasan Menu', Bingung Pilih Mau Makan Apa

Mereka memperlihatkan ketidakpedulian terhadap proses, terutama dalam konteks kesejahteraan mental.

“Dampak media sosial pada generasi Z juga sangat signifikan, di mana mereka aktif mengakses informasi dan menangani berbagai masalah secara mandiri melalui platform online,” terang psikiater sekaligus founder Mental Hub Indonesia ini dalam keterangan resmi IPB University, Senin 8 Januari 2024. 

Menurut dr Elvine, guru BK pada masa kini menghadapi tingkat stres yang lebih tinggi, seiring dengan tuntutan untuk menyediakan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan generasi Z.

Data menunjukkan bahwa 57 persen dari gen Z mengalami trauma terkait lingkungan dan isu sosial.

“Dengan fokus utama pada dinamika keluarga sebagai karakter sulit yang seringkali menjadi permasalahan,” paparnya.

Ia menambahkan pentingnya pengalaman masa kanak-kanak sebagai penentu regulasi pertumbuhan individu menjadi isu sentral.

Hal itu dapat mempengaruhi apakah generasi Z akan mencapai perkembangan yang sehat atau menghadapi hambatan tertentu.

“Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap isu-isu ini menjadi kunci, termasuk pembelajaran nilai-nilai gentleman yang dapat membimbing perjalanan kehidupan mereka,” tuturnya.

BACA JUGA:Apa itu JewBelong, Kelompok Pro-Israel yang Menyasar Gen Z?

Internet dan Medsos

Sekretaris Institut IPB University, Prof Agus Purwito mengatakan generasi Z yang hidup dalam era gadget, dihadapkan pada berbagai lika-liku.

Mereka komunikatif secara digital, dan aturan dari pemerintah terkait penjaminan mutu telah membuka pintu bagi pembelajaran online.

“Ciri khas generasi Z mencakup kemandirian, toleransi dan individualisme, karena interaksi sosial mereka lebih sering terjadi secara online daripada di lingkungan keluarga. Mereka menunjukkan perhatian terhadap prestasi akademik, sehingga peran sekolah menjadi sangat penting dalam membentuk karakter mereka,” ungkapnya.

.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: ipb university