Mahfud Lempar Masalah Masyarakat Tidak Mau Jadi Petani ke Cak Imin: Pupuk Harus Beli ke Tengkulak

Mahfud Lempar Masalah Masyarakat Tidak Mau Jadi Petani ke Cak Imin: Pupuk Harus Beli ke Tengkulak

Tanggapi paparan Cak Imin, Mahfud MD menjelaskan bahwa salah satu masalah yang kita hadapi saat ini adalah lahan berkurang dan petani berkurang.-tangkapan layar @kpu-

BACA JUGA:On Fire! Cak Imin Sindir Negara Abai Pada Petani: Tapi Ada Orang Punya Lahan 500 ribu Hektare

Dalam membuka debat, Mahfud juga menyinggung food estate dan kearifan lokal.

Mahfud menjelaskan ada tiga hal yang akan menentukan masa depan NKRI dan bangsa Indonesia. 

Adapun tiga hal tersebut antara lain hak manusia dan alam, di dalam kearifan lokal misalnya di Jawa dan Bali ada istilah Tri Hita Karana, di Sunda ada tri tangtu sunda buana dan sebagainya.

Sedangkan di dalam kearifan lokal bangsa Indonesia dan masa lalu, sudah biasa melakukan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan atas lingkungan hidup agar lestari.

BACA JUGA:On Fire! Cak Imin Sindir Negara Abai Pada Petani: Tapi Ada Orang Punya Lahan 500 ribu Hektare

BACA JUGA:Anies Baswedan Targetkan Suara di Banten Menang Besar

“Bahkan konstitusi kita menyatakan bahwa sumber daya alam itu harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” jelas Mahfud.

Mahfud menjelaskan jika sumber daya alam kita sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar. 

Menurut Mahfud hal tersebut karena adanya sesuatu yang salah, karena petaninya sedikit, lahannya sedikit, kok subsidinya setiap tahun naik.

BACA JUGA:Sambil Diguyur Hujan Deras, Ribuan Massa Ikuti Jalan Sehat Mubeng Beteng Bersama Relawan Progresif Ganjar-Mahfud di Yogyakarta

BACA JUGA:Philippe Troussier Dipecat Usai Vietnam Kalah dari Indonesia di Piala Asia 2023

“Sedangkan laut kita berlimpah, udara kita meracuni paru-paru kita, investor masuk, industrialisasi terjadi,” tambahnya.

“Lingkungan rusak, rakyat menderita, kemudian sumber daya alam menjadi sumber sengketa di antara rakyat dengan rakyat dan antara pemerintah dengan pemerintah,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads