Doktor Teguh

Doktor Teguh

Keluarga Teguh Widjajanto--

SUDAH lebih 13 tahun saya ingin berjumpa orang ini: tidak kesampaian. Ia begitu sibuk. Saya juga terlibat begitu banyak urusan. Keinginan bertemu itu untuk satu tujuan: ingin mengucapkan terima kasih kepadanya.

Hari ini saya pasti bertemu dengannya. Di Malang. Di Fakultas Teknik Mesin Universitas Brawijaya. Ia meraih gelar doktor teknik mesin pukul 09.00 pagi ini.

Namanya: Teguh Widjajanto.

Waktu itu Anda dan saya lagi punya problem besar. Teguhlah yang bisa menyelesaikannya.

Anda sudah tahu: musuh utama listrik saat itu adalah byar-pet. Kalau pet byar-nya lama. Berkali-kali. Termasuk di wilayah Anda. Pun di Medan.

Byar-pet itu lebih parah kalau di suatu wilayah salah satu pembangkit listrik rusak. Seperti yang terjadi di Belawan. Bayangkan marahnya orang Medan. Orang Jawa saja kalau lagi marah bisa tidak ingat jasa. Apalagi ini di Medan.

Pembangkit yang di sana rusak. Turbinnya merek Siemens dari Jerman. Tentu Siemens punya kewajiban memperbaikinya. Tidak masalah. Yang bermasalah adalah: berapa lama perbaikan itu baru selesai. Tiga bulan. Banyak prosedur yang harus dilakukan. Harus kirim tim untuk menganalisis persoalan.

Tidak ada jalan? "Begitu banyak insinyur di PLN. Ribuan. Masak tidak ada satu pun yang bisa memperbaikinya." Anda tahu siapa yang marah itu.

Maka dikumpulkanlah daftar insinyur mesin yang dianggap menonjol. Malam itu juga harus ditemukan. Semua dihubungi. Diberi tantangan. Ternyata ada satu anak muda yang tertantang.

Namanya: Teguh Widjajanto. Ia alumni teknik mesin Universitas Brawijaya. Ayahnya tentara tapi pangkat rendahan.

Waktu itu Teguh sebagai karyawan anak perusahaan PLN –PJB (PT Pembangkitan Jawa Bali). PJB sekarang sudah diubah namanya menjadi Nusantara Power –bersaing dengan anak perusahaan PLN lainnya: Indonesia Power.

Teguh pun pagi itu juga diterbangkan ke Medan. Rotor turbin itu bermasalah. Letak rotor adalah di bagian paling dalam sebuah turbin. Untuk memperbaikinya turbin harus dibongkar total. Dipreteli. Itulah sebabnya mengapa perlu waktu 3 bulan.

Itu tidak mungkin. Terlalu lama. Mana tahan. Padam seharmal saja ributnya sudah seperti greenflation. Apalagi tiga bulan.

Teguh merenung di dekat turbin. Memang harus dibongkar. Penutup turbin harus dibuka. Lalu turbinnya diangkat pakai crane. Teguh memikirkannya: turbin ini punya masalah di balancing.

BACA JUGA:Pengkhianat Drone

BACA JUGA:Nusantara Indonesia

Ia tahu prinsip balancing: beban itu dipindahkan dari benda yang keras dan kaku ke benda lain yang lebih ringkih. Maka terjadilah ketidakseimbangan di turbin.

Maka Teguh fokus ke cara menemukan balance tanpa harus membongkar total seluruh turbin. Teguh ingin menyebarkan beban itu agar tidak hanya ke bagian yang ringkih. Ia tempelkan logam-logam tambahan di beberapa titik.

Teguh berhasil. Dua hari kemudian turbin sudah bisa dijalankan lagi.

Teguh tidak tidur dua harmal. Begitulah anak muda. Fisiknya bisa tahan dengan beban seberapa berat pun.

Berhasil mengatasi Medan saya minta Teguh dimampirkan ke Jakarta. Kami akan mengucapkan terima kasih secara langsung. Tidak berhasil. Ia sudah ditunggu untuk menyelesaikan krisis listrik di tempat lain. Teguh pun kami nobatkan sebagai satu-satunya ahli turbin di PLN. Saat itu.

Belakangan karir Teguh terus menanjak. Terakhir Teguh mendapat jabatan sebagai direktur utama PT PJB Service. Saya sempat bertemu ketika sudah di jabatan itu. Yakni setelah selama 13 tahun tidak bertemu.

Bulan lalu, Teguh pensiun dari PLN. Akan ke mana?

“Istirahat dulu. Fokus menyelesaikan S-3," katanya.

Hari ini S-3 itu selesai. Teguh bergelar doktor mesin. Disertasinya bukan soal turbin. Judulnya:Penguatan Ketahanan Aus dan Korosi pada Carbon Steel Wall Tube Boiler dengan Coating Nano Meter dengan Metode High Velocity Oxyfuel (HVOF).

Itu soal boiler di PLTU jenis CFB. PLN memiliki 40 PLTU dengan boiler jenis itu. Semuanya bermasalah: EAF-nya hanya sekitar 30 sampai 40. Sangat tidak efisien.

Itulah PLTU batu bara generasi pertama di lingkungan PLN –yang dulunya hanya ahli di bidang tenaga gas dan diesel.

Problem utama boiler type CFB adalah: tabung-tabung di boiler itu cepat aus dan korosi. Jebol. Pembangkit pun harus berhenti. Tabung-tabungnya harus diganti yang baru.

Korosi itu akibat kadar sulfur di batu bara. Juga akibat kadar garam yang terikut. Yakni ketika batu bara itu diangkut dengan tongkang melalui laut. Setelah diganti yang baru, tiga bulan kemudian keropos lagi.

Teguh diangkat menjadi ketua tim kajian boiler CFB. Ia pernah berpikir melapisi tabung-tabung itu dengan keramik. Hasilnya: parah. Efisiensi boiler turun sampai 60 persen.

Keramik, Anda sudah tahu: punya sifat menahan panas. Padahal fungsi tabung-tabung itu justru untuk mengalirkan panas. Dari panas batu bara pindah ke air. Yakni air yang dialirkan di dalam tabung. Air pun berubah jadi uap. Uap itulah yang menggerakkan turbin. Turbin yang berputar dihubungkan dengan generator. Lahirlah listrik.

Kalau tabung itu dilapisi keramik panas yang dialirkan ke air sangat berkurang. "Kesimpulan saya bahan pelapisnya tetaplah harus logam," katanya. Anda pun tahu, logam punya sifat mengalirkan panas.

Teguh akhirnya cari logam yang kuat. Ketemu: nikel. Dicampur dengan banyak bahan lainnya.

Maka tabung boiler CFB harus dilapisi nikel. "Sudah kami coba di 4 PLTU. Semuanya berhasil," ujar Teguh. "Sudah dua tahun tidak rusak," tambahnya.

Empat PLTU tadi adalah Jiranjang Lombok, Tarahan Lampung, Amurang Sulut, dan Bolak Kupang.

Penelitian itulah yang mengantarkan Teguh jadi doktor hari ini. Promotornya adalah Prof Dr Djarot B Darmadi, Prof Dr Femiana Gapsari, Prof Dr Eng Eko Siswanto dengan penguji Agung Sugeng Widodo PhD, Prof Dr Eng Denny W, dan Prof Dr Eng Prabowo.

Teguh asli Turen, Malang. Di Malang juga tamat SMAN 1. Lalu belajar keras untuk dapat nilai bagus. Tujuannya: agar dapat beasiswa.

Waktu itu ada program percepatan insinyur. Yakni programnya Prof Dr B.J. Habibie. Ia berhasil dapat beasiswa dari Habibie.

Selesai kuliah Teguh tidak langsung dapat pekerjaan. Ia bertahan di Malang. Masuk pesantren di Dinoyo. Bukan belajar agama. Ia jadi satpam. Tiga tahun di situ. "Akhirnya saya tahu juga pelajaran agama di dalam kelas itu," katanya.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 22 Januari 2024: Pengkhianat Drone

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
CERITERA DARI SEORANG SANTRI BUYA SYAKUR TENTANG BUYA.. Saya, adalah santrinya Buya Syakur. Saat itu, sedang berdua dengan Buya di teras pondok. Seorang ustadz pengawas proyek bangunan pondok lapor.. "Buya, pengurugan sudah selesai, total 80 truk." Sepuluh menit berselang, datang sopir truk.. "Buya, pengurugan sudah selesai, total 100 truk." Dengan wajah teduh Buya menimpali.. "Oh ya, jadi uangnya berapa?" Sopir menyebutkan nominal. Buya membayar sesuai permintaan sopir. Saya terkesima dan tak tahan untuk bertanya.. "Buya, sopir tadi kan bohong, kenapa Buya dibayar semua?" Dengan senyum sejuk Buya berujar.. "Kalau saya protes, kira-kira si sopir akan malu nggak?" "Pasti malu, Buya". "Bikin orang malu dosa nggak?" "Ya, tapi kan.." "Nih, belum lagi kalau sopir ngotot 100 truk. Terus saya konfrontir dengan ustad pengawas, pasti mereka akan bertengkar. Bikin orang bertengkar dosa nggak?" "Ya...iya sih...." "Kader duit, duite Gusti Allah...kari njaluk tempu bae jeh, angel-angel temen." Buya mengakhiri kalimatnya dengan tertawa renyah. Kepala saya pusing, nafas terasa berat. Itulah bedanya saya dengan Buya. Kalau saya, gak mau bayar 100 truk. Dan pusing memikirkan Buya kok kayak gitu. ### Begitu ceritera santri itu. (Saya juga gak mau disuruh bayar 100 truk. Sebagai akuntan, saya akan bayar sebesar angka yang tercantum di Bukti atau Berita Acara Serah Terima).

Atho'illah
Di Banten ada santet, Om. Sama-sama dikendalikan dari jarak jauh, tidak kelihatan (ghaib), dan mampu membunuh secara perlahan. :v Dulu, katanya, Asosiasi Dukun Santet Indonesia mau kirim rudal jin ke Israel.

Gregorius Indiarto
"Ini sepertinya belum diatur dalam hukum perang,...", penggalan kalimat pertama CHD. Itu/ini lah manusia, membuat aturan untuk saling membunuh. Diatur untuk saling membunuh, supaya membunuh dengan baik dan benar!!!? Supaya korban perang mati bahagia!!!? Mati terhormat!!!? Atau...... Tidakkah terpikirkan keluarga korban yang ditinggalkan!!!? Kesedihan karena kehilangan!?? Seandainya kalimat "Cintailah musuhmu" benar benar dilaksanakan, saya yakin yang seyakin yakinnya, dunia ini akan damai. Tapi, mencintai musuh itu perkara Ilahi, sementara perang perkara manusia yang tidak manusiawi. #ijeh isuk wes "ndhalom". Ijin prof Pry.

Handoko Luwanto
Jurnal Prusuh Disway Edisi: Nusantara Indonesia (Min,21-01-2024) 

#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain:meReplyOrangLain] 

#1.Afa (2;74)★ [0:2] 

#2.Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (16;1481)✒️★★★★★⭐️⚾️ [5:8] 

#3.alasroban (1;11) 

#4.AnalisAsalAsalan (2;202) [3:0] 

#5.Atho^illah (6;210)★⚽️ [8:0] 

#6.Azza Lutfi (1;11) [0:1] 

#7.bitrik sulaiman (1;1) 

#8.dabudiarto71 (1;6) 

#9.DeniK (1;3) 

#10.didik sudjarwo (2;25) [0:2] 

#11.djokoLodang (3;139) [2:0] 

#12.Echa Yeni (1;13) 

#13.Edyanto (2;70) [0:1] 

#14.Er Gham (1;1) 

#15.Everyday Mandarin (1;58)★ 

#16.Gianto Kwee (4;143)★ [0:4] 

#17.Gregorius Indiarto (1;17) 

#18.Handoko Luwanto (7;703)★ [0:1] 

#19.jadijenius (3;53) [0:2] 

#20.Jimmy Marta (1;5) 

#21.Jo Neca (4;102) [1:3] 

#22.Jokosp Sp (3;337) [0:2] 

#23.Juve Zhang (9;707) [5:2] 

#24.Kang Sabarikhlas (2;11) [1:1] 

#25.Kristanto Sastra (1;15)✏️ 

#26.Kristian Ynod (1;24)✏️ 

#27.Lagarenze 1301 (8;478)★★★⏰ [4:2] 

#28.Legeg Sunda (1;7) 

#29.Leong Putu (4;66) [3:1] 

#30.Liam Then (5;134)★ [0:4] 

#31.M.Zainal Arifin (4;33) [0:1] 

#32.Mirza Mirwan (5;963)★★★ [4:1] 

#33.MULIYANTO KRISTA (3;31) [0:3] 

#34.Nimas Mumtazah (2;149) [3:1] 

#35.nur cahyono (1;4) 

#36.Property Property (2;99)★ 

#37.Pryadi Satriana (4;54) [5:0] 

#38.Rizal Falih (2;209) #

39.Saiful Ahmad (3;91) [2:1] 

#40.thamrindahlan (1;20) 

#41.Udin Salemo (13;579)★★ [5:7] 

#42.Ummi Hilal (2;94) [0:1] 

#43.Xiaomi A1 (2;163)★ [1:0] 

#44.Yellow Bean (2;211)★ [0:1] 

#45.yoming AFuadi (1;13) 

#46.Yushua Lie (1;2) 

Total: 143 Komentar dengan 22★ dari 13 Orang ✏️: 2 orang

Mirza Mirwan
Untunglah Si Kecil udah nggak di rumah. Kalau masih ada pasti heran lihat bapaknya tersenyum-senyum sendiri. Benar, lho, saya geli sendiri. Kemarin baru saja saya tulis, kalau Donald Trump memenangi konvensi pasti akan menggandeng Vivek Ramaswamy sebagai cawapres. Tetapi....lhadalah.... tadi malam ternyata Ron DeSantis lempar handuk, pilih mendukung Trump. "Sudah jelas bagi saya bahwa mayoritas pemilih Republik ingin memberikan Donald Trump kesempatan lain. Saya telah menandatangani janji untuk mendukung Capres Republik, dan saya akan menghormati janji itu," kata DeSantis. Seperti Ramaswamy, kayaknya DeSantis juga berpikir mustahil bisa mengalahkan Trump -- padahal kaukus dan primary baru dimulai. "He (Trump:MM) has my endorsement because we can't go back to the old Republican guard of yesteryear, a repackaged form of warmed over corporation that Nikki Haley represent," lanjut DeSantis menyebutkan alasannya. Dan Trump menyambutnya dengan gembira, tentu saja. "I also look forward to working with Ron to win the general election," kata Trump. Akan halnya Nikki Haley, menanggapi statemen DeSantis itu hanya berkata santai, tanpa dendam: "He ran a great race, he's been a good governor, and we wish him well. Having said that, it's now one fella and one lady left." Ya, tinggal tersisa Trump dan Nikki Haley. Akankah ada keajaiban di primary dan kaukus berikutnya Nikki Haley bisa menyalip Trump? Nggak tahu saya.

Lagarenze 1301
Drone tempur Israel sudah masuk kategori mengerikan. Heron TP, yang dikembangkan Israel Aerospace Industries (IAI), tak hanya untuk pengintaian, pelacakan, dan pengumpulan data intelijen, tetapi juga bisa untuk penyerangan target dengan menggunakan bom dan misil. Kalau benar Israel membunuh jenderal intelijen Iran bersama wakilnya dan beberapa orang lain menggunakan drone, maka kemungkinan yang digunakan Heron TP  --yang juga dikenal dengan nama Eitan. Heron TP memiliki kecepatan terbang sekitar 200 knot atau 370 km/jam (lebih cepat dari kereta Whoosh) dengan jangkauan jelajah 10.000 km, terbang di ketinggian 45.000 kaki, dan waktu penggunaan 36 jam. Jarak Tel Aviv ke Damaskus hanya 321 kilometer. Tak sampai sejam sejak diterbangkan, Heron TP sudah siap meluncurkan misil ke target, lalu kembali secepat Whoosh ke wilayah Israel (bisa jadi di Golan Heights). Heron TP memiliki panjang sekitar 14 meter dan bagian sayap mencapai 26 meter, dan mampu membawa muatan maksimum 1.000 kg. Menggunakan mesin Pratt & Whitney PT6A-67A dengan tenaga1.200 HP. Amerika dan Tiongkok juga punya drone tempur yang canggih. Tapi, yang sudah teruji adalah drone Israel, yang bersama pasukan tempur dan persenjataan lainnya sudah "teruji ke-biadab-annya" menghancurkan Gaza dan membunuh sedikitnya 25.000 jiwa.

Lagarenze 1301
Santai sejenak. Tiga dinas rahasia CIA (Amerika), MSS (Tiongkok), dan SVR (Rusia) bertemu untuk saling menguji kemampuan menemukan target paling tersembunyi. Mereka melepaskan kelinci ke dalam hutan belantara Amazon dan menjadi tantangan bagi masing-masing dinas rahasia untuk menemukannya. CIA bergerak pertama. Mereka menggunakan drone canggih MQ-9 Reaper yang mampu terbang lebih dari 27 jam dengan kecepatan sampai 480 kilometer per jam. Dilengkapi pula sistem pelacakan infrared dengan kamera resolusi sangat tinggi sehingga bisa memetakan dalam hitungan sentimeter. Tim CIA menemukan kelinci tersebut setelah 2x24 jam. Giliran berikutnya MSS. Mereka menerjunkan drone Wing Loong II yang waktu terbangnya 32 jam dengan kecepatan 370 km per jam dan dilengkapi berbagai peralatan canggih yang berteknologi AI untuk mendeteksi target yang tersembunyi. Tim MSS menemukan kelinci itu setelah pencarian 1x24 jam. Selanjutnya giliran SVR. Mereka tidak menggunakan drone. Tapi, hanya dalam dua jam, mereka sudah kembali. Mereka membawa seseorang yang sudah babak belur. Orang itu menangis sembari berkata: "Oke, oke, saya kelinci, saya kelinci!"

Nurkholis Marwanto
Perumpamaan abah tidak fair. Irak -Suriah bisa dibilang Negara yang tidak mempunyai kedaulatan. Hampir semua tetangganya bisa menyerang tanpa mampu membalas: Turki mengebom separatis Kurdi di suriah. Israel mengebom bandara allepo dan Damaskus yang dianggap digunakan militer/proxy Iran. Iran mengembom agen Mossad Israil di Irak yang berdekatan dengan konsulat AS. Belum lagi ngapain pangkalan Amerika masih bercokol di Irak suriah, padahal sudah tidak diinginkan ke 2 negara tersebut. Amerika beralasan untuk menumpas ISIS. Semua yang diceritakan Abah tidak terjadi di negara yang berdaulat. Beda dengan Pakistan yang beberapa hari lalu di bom Iran dengan rudal jelajah yang menurut Iran untuk mengebom Jaish al Adli. Tentu Pakistan tidak Terima, langsung membalas di Balochistan yang menurut Pakistan tempat separatis anti Pakistan bercokol. Serangan Pakistan menggunakan rudal yang diluncurkan dari jet tempur. Pakistan berani karena menjadi sedikit negara yang mempunyai nuklir. Padahal Amerika sendiri mau nyerang langsung di wilayah Iran masih mikir 1000x.

Liáng - βιολί ζήτα
CHDI (Pengkhianat Drone) : "Tanpa para pengkhianat drone pun hanya bisa tolah-toleh. Sebenarnya para pengkhianat itulah kuncinya." * Penangkal Drone (Pertahanan Udara) * Sebenarnya negara-negara di Timur Tengah sudah banyak yang memiliki drone tercanggih yang memungkinkan mereka untuk melakukan serangan terhadap Israel. Meskipun, negara-negara di Timur Tengah yang berseteru dengan Israel tersebut belum mampu membuat drone sendiri, tetapi mereka bisa beli koq. Masalahnya "bukan belum menemukan pengkhianatnya" tetapi lebih kepada "kekuatan pertahanan udara suatu negara". Dalam hal ini, sepertinya pertahanan udara Israel sangat canggih yang memungkinkan menangkal serangan drone dari negara lain sebelum mencapai target. Dan pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penyerangan dengan drone ke Israel pun sepertinya belum menemukan celah yang dapat menembus pertahanan udara Israel tersebut. Ironisnya, justru Palestina sendiri sepertinya sangat lemah pertahanan udaranya atau bahkan sama sekali tidak memilikinya, sehingga menjadi sasaran empuk serangan udara Israel. [1/2]

Lagarenze 1301
Drone yang bisa digunakan sebagai taksi terbang pernah diperkenalkan oleh pengusaha Rudi Salim melalui Perestige Aviation pada 2021. Namanya: Ehang 216. Meski sudah beberapa kali menjalani uji terbang (menggunakan penumpang boneka) pada 2021 dan 2022, sampai sekarang pemerintah belum mengeluarkan izin bagi pengoperasian drone buatan Tingkok tersebut. Namanya juga drone, Ehang 216 tidak menggunakan pilot. Tapi, dikontrol di darat di suatu operation room lewat koneksi jaringan seluler. Drone ini bisa terbang pada kecepatan 130 km per jam dengan beban 220 kg (versi standar). Seperti halnya helikopter, drone Ehang 216 yang tingginya hanya 1,7 meter serta lebar 5,6 meter dan menggunakan 16 baling-baling ini, bisa mendarat secara vertikal. Tak perlu landasan panjang. Kalau parkir (dalam kedaaan terlipat) cukup lahan 5 meter persegi. Berapa harga satu unit? Ketua IMI Bambang Soesatyo pernah menyebut angka Rp 8 miliar. Ia sudah memesan 10 unit Ehang versi kapasitas 4 kursi dengan beban 400 kg. Di negara asalnya, Tiongkok, Ehang sudah mendapatkan sertifikat dari Administrasi Penerbangan Sipil pada Oktober 2023. Berapa tarif Ehang sebagai taksi yang bebas macet? Pasti lebih murah ketimbang tarif helikopter. Whitesky Aviation yang menyediakan jasa angkutan helikopter, beberapa waktu lalu mematok tarif Cengkareng-Puncak Rp 7 juta untuk sekali penerbangan dengan tiga penumpang. Horang kaya mah bebas.

Mirza Mirwan
Ternyata pengunduran diri Ron DeSantis terutama disebabkan "the money was drying up", dana kampanye sudah mengering. Sementara donasi yang masuk kian seret. Padahal masih harus kampanye di banyak negara bagian. Hal itu diungkapkan oleh Dan Eberhart, CEO Canary LLC -- perusahaan jasa pengeboran minyak -- pendukung dan donor terbesar DeSantis. Pada pemilu 2016 dulu Eberhart adalah pendukung Trump dan menyumbang dalam jumlah maksimum yang dibolehkan peraturan. Menanggapi mundurnya DeSantis dari persaingan mendapatkan tiket capres Republik itu Dan Eberhart tidak kaget. "Saya pikir ia (DeSantis: MM) akan menjadi president terbaik, tetapi (sayangnya) ia bukan kandidat terbaik," kata Eberhart. Maksudnya, DeSantis kekurangan dana kampanye. Tetapi, selain kekurangan dana itu, polling di New Hampshire juga menunjukkan perolehan suara DeSantis jeblok, hanya satu digit. Tertinggal jauh dari Trump dan Nikki Haley. Sementara itu di South Carolina, domisili Haley, kelihatannya juga tidak lebih baik. Walaupun berbalik mendukung Trump, kayaknya DeSantis juga tak terlalu berharap digaet jadi cawapres. Buktinya ia tidak mendampingi Trump kampanye di New Hampshire yang akan menyelenggarakan primary besok (23/1). Mungkin merasa pamornya di mata Trump kalah dari Ramaswamy. Dalam debat-debat terdahulu memang DeSantis suka mengritik Trump. Hanya di debat ke-5 di Milwaukee DeSantis agak melunak, malah bilang akan mengampuni Trump bila ia jadi presiden.

Hari Purwanto
Joe Biden berujar : ... Dalam waktu dekat , China akan mengalami kejadian seperti apa yang diprediksi para analis dan ahli ekonomi barat, yaitu : - Pabrik-pabrik berhenti beroperasi - Toko-toko tutup - Pasar saham tidak transaksi - Orang-orang berduit kabur ke luar negeri - Masyarakat umum bersegera menambah stok pangan/makanan dam menyerbu mall - keluarga-keluarga banyak berdoa dan menempel di pintu kalimat2 mohon kebaikan-kebaikan - Di jalan akan penuh dentuman atau ledakan dan bau hangus mesiu - Orang-orang terlihat banyak tak bekerja dan hanya minum-minum, berjudi bahkan mabuk - Banyak anak-anak bergerombol meminta-minta uang... - Sikon yang berbeda.... Xi Jinping menanggapi : .... Halooo Mister....!!!!...itu namanya IMLEK..!!!

Liam Then
Pengkhianat ini juga termasuk profesi yang paling tua. Kejadian pembunuhan jendral Iran ini, tentu 100% ada faktor bisikan dari pengkhianat itu, dimana posisi presisi pertemuan para pejabat tersebut. Jika sudah lokasi sudah terkonfirmasi 100% itu seperti beli nasi pakai ojek online, pasti ketemu lokasinya. Disini kita bisa kira-kira sudah sejauh mana kuasa Amerika mencapai dunia. Semua gawai yang anda genggam ada layanan google location, yang akurat sampai 5 meter. Untuk rudal AGM 114 "hellfire", harganya 150rb USD sebiji, radius 5 meter cukup untuk bikin semua orang didalamnya "berangkat" bareng. Buat penggemar film James Bond, tentu masih inget, adengan penutup salah satu filmnya, waktu kantor pusat M16 lacak posisi Si James, pakai teknologi inframerah, yang mendeteksi panas tubuh. Langsung ketahuan posisinya dan lagi apa, anda sudah tahu, Si James ketauan sedang "olahraga" dengan rekannya yang diperankan Halle Berry. Jadi benar kata Pak DI, kalau mau pakai teknologi, operasional silent drone dengan teknologi infrared, mungkin akan dengan gampang temukan gerombolan perusuh beneran yang sandera orang bule itu. Saya ini bertanya-tanya, sandera kok kelihatan bahagia, jangan-jangan ini "instruktur" yang disusup sisipkan? Cuma kepo saja, ini bukan tugas saya. Tugas saya hitung duit orang.

Everyday Mandarin
Menemukan pengkhianat yang tepat itulah yang layak dibayar tinggi. Seorang customer datang ke bengkel mobil. Mengeluhkan mobilnya ada gangguan bunyi² yang ga tau dari masa asalnya. Sudah ke berbagai bengkel, bunyinya tetap ga hilang. Setelah dioprek oleh montir kawakan ini, tak sampai 2 menit, sang montir pun berkata ke customer, "Coba nyalain mesin, Pak." Sim salabim, gangguan bunyinya hilang sudah! Saat tagihan disodorkan, tertulis: Rp 5 juta. Ngamuklah si customer, "Bapak (montir) ini lucu ya. Oprek ga sampe 2 menit, tagihan semahal ini." Montir menjawab, "Opreknya sih cuma Rp 50.000, Pak. Menemukan sumber bunyinya itu Rp 4.950.000."

ACEP YULIUS HAMDANI
Perang modern sudah dimulai, sudah banyak terjadi dimulai dari psy war, sosmed war dan yang dilakukan militer Amerika dan Israel Unmanned Drone. dengan dalih mengurangi korban jiwa di pihak mereka. Memang secara implisit belum ada aturan boleh tidaknya perang menggunakan drone, tapi yang jelas sebagai negara super power Amerika mempelopori perang tanpa awak, jadi pada intinya perang sekarang sudah tidak adil lagi, dimana head to head atau man to man sudah tidak berlakuy, yang penting musuh kalah dan mereka menang. Adil ?, kapan perang memberikan keadilan, sulit rasanya, kecuali pada zaman Nabi Muhammad SAW. saja, setelah itu tidak akan pernah terjadi....

doni wj
Pengkhianatan itu sering mengubah jalannya perang. Mereka melakukan pengkhianatan karena motivasi yg berbeda2. Dalam pertempuran Thermopylae (480 SM), pasukan Sparta di bawah Leonidas dihianati oleh Ephialtes. Karena Ephialtes yg berfisik tidak sempurna (bungkuk), merasa sakit hati ketika ditolak oleh Leonidas utk bergabung dalam ketentaraan karena kekurangan fisiknya itu. Dalam film 3 Kingdom versi Resurrection of The Dragon, Zao Ping An mengkhianati Zhao Zilong, Panglima kerajaan Shu. Karena karir sahabatnya itu begitu pesatnya, sementara ia yg hanya prajurit biasa merasa tersisih dan dilupakan. Di sejarah Nusantara terjadi juga. Setelah gagal karena kekurangan perbekalan dalam serangan yg pertama (1628 - kapal yg membawa perbekalan berhasil ditenggelamkan), Sultan Agung mempersiapkan serangan yg kedua (1629) dg lebih rapi. Pasukan dikirim secara bertahap, menyamar sebagai penduduk biasa. Membuat koloni2 yg bertani di sekeliling Batavia. Namun apa daya. Serangan kali ini pun gagal karena pengkhianatan salah satu jenderalnya sendiri, Tumenggung Endronoto. Yang membocorkan lokasi2 lumbung pangan Mataram. Sehingga VOC bergerak membakar lumbung2 itu. Endronoto akhirnya dieksekusi. Dikubur di Imogiri. Tubuhnya dimutilasi. Bagian kepalanya diletakkan di bawah tangga yg selalu diinjak peziarah. Kadang berhayal, akan seperti apa wajah Indonesia bila pengkhianatan itu tidak ada. Namun juga sekaligus sadar. Masa sekarang, juga kita, ada karena peristiwa2 masa lalu yg membentuknya

Saiful Ahmad
AS yg sering mengklaim diri sbg penjaga prinsip-prinsip fundamental HAM, sejatinya justru yang paling banyak berpotensi melanggar prinsip fundamental HAM ketika melancarkan aksi perang melawan terorisme menggunakan mekanisme "targeted killing" menggunakan drone atau guided missile. Dalam Perang yg bersifat non-internasional (Non-International Armed Conflict) yg diatur di Konvensi Jenewa, legitimate target adalah mereka yg masuk dlm kategori kombatan. Sedangkan definisi kombatan adalah mereka yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung di dalam konflik atau sedang menunjukkan sikap permusuhan. Nah waini, sayangnya AS seringkali menargetkan individu yg dianggap terrorist ketika mereka sedang tidak dalam sikap permusuhan atau tidak terlibat langsung maupun tidak langsung dalam konflik. Dan belum tentu yang ditargetkan itu benar teroris yang dimaksud. Padahal aturan hukum fundamental, tertuduh harus dianggap tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yg inkrah. Sementara individu tertuduh teroris yg dijadikan target serangan drone AS, jangankan putusan inkrah pengadilan, hak membela di pengadilan saja tidak punya karena sudah mati duluan. Padahal, jika sudah tahu lokasi di mana tertuduh teroris, kenapa tidak dilakukan penangkapan hidup-hidup lalu dilakukan law enforcement? Ditambah, serangan drone AS, tidak sedikit yg salah sasaran. Misalnya menurut The Bureau of Investigative Journalism, rentan Juli-November 2020 saja ada 117 sipil tewas dalam serangan drone AS.

*) Naskah diralat pukul 09.19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 231

  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • dwi s
      dwi s
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
  • jadijenius
    jadijenius
  • jadijenius
    jadijenius
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • jadijenius
      jadijenius
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • jadijenius
    jadijenius
    • jadijenius
      jadijenius
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Liam Then
      Liam Then
  • Pembaca Setia
    Pembaca Setia
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Afa
    Afa
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • daeng romli
    daeng romli
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • jadijenius
      jadijenius
  • DeniK
    DeniK
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • siswondo sadig
    siswondo sadig
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • jadijenius
      jadijenius
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Tommy Prasetyo
    Tommy Prasetyo
    • Tommy Prasetyo
      Tommy Prasetyo
  • siti asiyah
    siti asiyah
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • jadijenius
      jadijenius
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • dwi s
      dwi s
  • rid kc
    rid kc
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • dwi s
    dwi s
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • dwi s
      dwi s
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Er Gham
    Er Gham
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Parikesit
    Parikesit
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Atho'illah
      Atho'illah
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Atho'illah
      Atho'illah
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Tika 64
    Tika 64
  • Tika 64
    Tika 64
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Parikesit
    Parikesit
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Tika 64
      Tika 64
    • Parikesit
      Parikesit
    • Tika 64
      Tika 64
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • DeniK
      DeniK
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • Tika 64
      Tika 64
    • jadijenius
      jadijenius
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301