Pemerintah Korea Menuduh Insinyur Indonesia Mencuri Teknologi Jet Tempur KF-21 Boramae
Insinyur Indonesia Dituduh Mencuri Teknologi Jet Tempur KF-21 Korea-Screenshoot/YouTube-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Korea Selatan sedang menyelidiki insinyur Indonesia yang diduga mencuri teknologi jet tempur KF-21 Boramae buatan Korea Selatan yang sedang dikembangkan Indonesia bersama Korea Selatan.
Mengutip Kantor Berita Yonhap, Jumat 2 Februari 2024, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) kini mencurigai insinyur Indonesia yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI) menyimpan data pengembangan jet tempur KF-21 di USB.
KAI melaporkan karyawan tersebut ke Administrasi Program Akuisisi Pertahanan bulan lalu setelah curiga terhadap upaya kebocoran.
BACA JUGA:Ledakan Gas di Kenya Cukup Dashyat Tewaskan Tiga Orang dan 300 Orang Terluka Bakar
BACA JUGA:CEO TikTok: Saya Orang Singapura!
Pemerintah, yang merupakan afiliasi publik dari Kementerian Pertahanan Nasional, mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apakah informasi yang diduga disimpan oleh para pegawai termasuk rahasia militer.
Para pegawai tersebut sedang diselidiki oleh tim gabungan yang terdiri dari Komando Kontra Intelijen Pertahanan dan Badan Intelijen Nasional, menurut Komando Kontra Intelijen Pertahanan pada hari Jumat, 2 Februari 2024.
Tim gabungan sedang menjajaki kemungkinan karyawan tersebut mendapat bantuan orang dalam di KAI.
Rincian lainnya dirahasiakan saat penyelidikan sedang berlangsung.
Dugaan kebocoran tersebut memicu kekhawatiran diplomatik karena beberapa teknologi KF-21 yang diterima KAI dari AS dilaporkan belum diizinkan untuk diekspor.
BACA JUGA:3 Orang Terbunuh dalam Serangan Israel di RS Gaza, Kemenkes Palestina: Ini Pembantaian!
BACA JUGA:Selamat! 33 Personel Polri Raih Penghargaan dari Otoritas Misi Perdamaian PBB di Sudan
“ Investigasi bersama yang terdiri dari lembaga terkait, termasuk Badan Intelijen Negara, saat ini sedang dilakukan untuk menyelidiki dugaan pencurian teknologi yang dilakukan oleh WNI,” jelas DAPA kepada wartawan.
Menurut sumber, penyelidikan kini terfokus pada apakah data yang disimpan tersebut mengandung teknologi strategis terkait program pengembangan KF-21.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: