Raffi Ahmad Akui Dapat Support dari TKN Prabowo-Gibran Usai Dituding TPPU

Raffi Ahmad Akui Dapat Support dari TKN Prabowo-Gibran Usai Dituding TPPU

Presenter ternama, Raffi Ahmad kembali menegaskan jika dirinya tak terlibat dalam pencucian uang.-Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pebisnis Raffi Ahmad buka suara terkait tudingan terhadapnya terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Raffi membeberkan jika isu tersebut telah diketahui oleh beberapa Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Raffi menyebut sejumlah tokoh seperti Erick Thohir mensupport dirinya.

BACA JUGA:Raffi Ahmad Bantah Terlibat TPPU, Terungkap Hasil Kekayaannya Didapat

"Ada beberapa (yang tahu isu ini). Kayak pak Erick Thohir, saya lihat tadi upload-an videonya, dia support saya," kata Raffi di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 5 Februari 2024.

Bukan hanya itu, isu ini juga diketahui oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.

Menurutnya, menteri perdagangan itu langsung mensupport dirinya usai mengetahui berita tersebut.

"Pak Zul juga (tau berita ini). Rasa-rasanya kemarin kalau ketemu juga, ‘Udah lah, berita seperti itu nanti akan hilang’. Mereka juga bilang, ‘Kalau memang ada ya silakan buktikan. Kalau memang nggak ada buktinya, ya diemin aja’. Pokoknya maju terus aja," ungkapnya.

BACA JUGA:Hotman Paris Bela Raffi Ahmad dan Tantang NCW Atas Tudingan Pencucian Uang: Jangan Ngaku Ketua NCW Kalau Gak Berani Datang!

Bahkan, kata Raffi, Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka juga telah mengetahui isu ini.

Kata Raffi, dirinya telah bertemu Gibran. Dalam pertemuan itu, Gibran menenangkan dirinya.

"Ya saya kan beberapa kali ketemu kalau sama Mas Gibran, kemarin juga Mas Gibran bilang, ‘Tenang aja. Kalau emang nggak ada apa-apa, ya sabarin aja’. Nggak ada masalah apa-apa," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Hotman Paris selaku kuasa hukum Raffi Ahmad menantang National Corruption Watch (NCW) untuk melaporkan Raffi ke KPK bila ada buktinya.

"Indonesia sekarang termasuk kategori negara yg dimana jumlah fitnahnya terlalu banyak, banyak tukang nyinyir juga. Jadi harus mulai selektif mana yang harus diajukan ke pidana atau tidak. Kami pengusaha, prioritas kami bekerja. Kalau memang ada bukti, kami siap menghadapi di mana pun," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: