TKN Tanggapi Film Dirty Vote: Sangat Tidak Argumentative

TKN Tanggapi Film Dirty Vote: Sangat Tidak Argumentative

Baru saja beredar di media sosial jam 11.00 WIB, pihak TKN Prabowo Gibran mengomentari film Dirty Vote.-tangkapan layar youtube@dirtyvote-

BACA JUGA:Viral! Aksi Sigap Mayor Teddy Bantu Pendukung Prabowo-Gibran yang Pingsan di GBK, Tuai Pujian Warganet

BACA JUGA:Tuding Massa Kumpul Akbar AMIN di JIS Bayaran Rp 150 ribu, Sosok May Harmawati Diburu Netizen

Kemudian Habiburokhman juga menanggapi kecurangan yang luar biasa seperti yang disampaikan oleh Bivitri Susanti dan mengatakan bahwa ini merupakan hanyalah asumsi semata.

Sedangkan yang ketiga adalah tentang pernyataan Zainal Arifin Muchtar yang mengatakan tentang kepala desa yang digunakan untuk memangkan Paslon tertentu.

“Bagaimana caranya kepala desa memaksa seluruh warga desanya untuk memilih paslon tertentu,” paparnya.

BACA JUGA:Bantahan YA Atas Tuduhan Tenggelamkan Anak Tamara Tyasmara: Hanya Latih Pernafasan

BACA JUGA:Tuding Massa Kumpul Akbar AMIN di JIS Bayaran Rp 150 ribu, Sosok May Harmawati Diburu Netizen

Menurut Habiburokhman, film ini sengaja didesain dan diluncurkan pada masa tenang karena adanya pihak-pihak yang tidak mampu bersaing secara terbuka.

Dalam film Dirty Vote tersebut terdapat 3 tokoh yang mencoba menjabarkan perjalanan serta kebijakan pemerintah menuju Pemilu 2024.

Adapun 3 tokoh yang mengisi film tersebut antara lain  Zainal Arifin Mochtar adalah seorang Akademisi dan Peneliti Hukum Tata Negara Indonesia serta aktivis yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Tokoh yang kedua Feri Amsari adalah seorang aktivis hukum dan akademisi Indonesia yang saat ini sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Andalas.

Sedangkan yang ketiga Bivitri Susanti adalah akademisi dan pakar hukum tata negara serta salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: