Dalam 2 Hari, 2 Pesawat Ditembaki KKB Papua: Penumpang Wing Air Terluka Akibat Serpihan

Dalam 2 Hari, 2 Pesawat Ditembaki KKB Papua: Penumpang Wing Air Terluka Akibat Serpihan

Hanya berselang 2 hari, 2 pesawat ditembaki KKB Papua, di mana kali ini terjadi di bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu 17 Februari 2024.-tangpakan layar X@timurmatahari-

JAKARTA, DISWAY.ID – Hanya berselang 2 hari, 2 pesawat ditembaki KKB Papua, di mana kali ini terjadi di bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu 17 Februari 2024.

Adapun pesawat yang menjadi sasaran penembakan oleh KKB adalah Wings Air PK-WJT.

Akibat penambakan yang terjadi pada pukul 04.17 UTC ini mengakibatkan salah seorang penumpang mengalami luka karena terkena serpihan cabin.

BACA JUGA:Kapan Bayi Bisa Mulai Dikatakan 'Aman' untuk Konsumsi Telur? Ini Rekomendasinya

BACA JUGA:Bucin Maksimal! Jennifer Lopez Luncurkan Album Terinspirasi Ben Affleck

Penambakan diketahui setelah pesawat Wings Air PK-WJT mendarat di Bandar Udara Nop Goliat Dekai.

Pihak Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan informasi penembakan setelah petugas patroli Aviation Security (Avsec) telah melakukan inspeksi pada runway.

Atas penembakan tersebut, mengakibatkan terdapatnya bekas tembakan di bagian sisi kiri pintu belakang pesawat.

BACA JUGA:Penalti Robert Lewandowski di Menit Perpanjangan Waktu, Bawa Barcelona Taklukan Celta Vigo 2-1

BACA JUGA:Permintaan Anies ke KPU: Serius Tangani Kecurangan Pemilu 2024 Agar Kualitas Demokrasi Lebih Baik

Meskipun demikian, pesawat tidak mengalami kerusakan berarti dan Wings Air PK-WJT kembali diterbangkan ke Bandar Udara Mozes Kilangin Timika dan mendarat pukul 09.09 UTC atau 18.09 WIT.

Dengan adanya penembakan itu, pihak Perhubungan Udara meminta agar penerbangan yang beroperasi di Wilayah Kerja Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke untuk lebih waspada dan hati-hati.

Selain itu pihak Perhubungan Udara juga meminta maskapai untuk melakukan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) lebih cermat lagi.

Tidak ketinggalan untuk selalu melakukan koordinasi secara intens dengan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), Airnav Indonesia dan para pihak pemangku keamanan setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait