Tingkatkan Daya Saing dan Adaptasi Pasar Lewat Digitalisasi Berbasis Ekosistem

Tingkatkan Daya Saing dan Adaptasi Pasar Lewat Digitalisasi Berbasis Ekosistem

Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI.-dok BRI-

Hingga akhir tahun 2023, BRI sebagai bank yang terus berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi. 

Konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro (mantri) yang menjadi financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah menjadi backbone pelaksanaan

program - program pemberdayaan yang BRI miliki, seperti Desa BRILiaN, Klasterku hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), hingga Linkumkm, platform pemberdayaan online.

BACA JUGA:Muncul Modus Penipuan File APK Jelang Pemilu, BRI Beberkan Cara Antisipasinya

Program desa brilian, pemberdayaan yang berbasis ekosistem desa dengan 4 pilar utama sebagai kunci sukses indikator pemberdayaan, yakni sustainability, digitalisasi, inovasi dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). 

Program yang dimulai tahun 2020 tersebut, sudah mencetak lebih dari 3.100 desa yang mampu menjadi desa yang sejahtera yang ditandai dengan peningkatan ekonomi masyarakat melalui inklusi dan literasi keuangan masyarakatnya.

Klasterkuhidupku, merupakan program pemberdayaan yang fokus kepada kelompok usaha. 

Melalui program ini, sudah sebanyak lebih dari 23.200 kelompok usaha mikro telah menjadi binaan dan lebih dari 1.800 bentuk pelatihan dan bantuan sarana prasarana produktif telah diberikan kepada kelompok usaha tersebut dalam upaya mendorong kapasitas dan kapabilitas kelompok usaha mikro lebih tangguh.

BACA JUGA:BRI Hadirkan Program KPR Green Financing,Tawarkan Rumah Murah Sambil Jaga Kelestarian Lingkungan

Figur Inspiratif Lokal (FIL), program penguatan kepada pihak - pihak yang memiliki keahlian tertentu melalui pelatihan dan sertifikasi, sehingga mampu menjadi pendamping pelaku UMKM. 

Melalui program ini, BRI berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro, tidak hanya dibidang keuangan namun juga non keuangan sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM. 

Saat ini, lebih dari 890 FIL yang sudah mendapatkan sertifikasi pendamping UMKM.

Linkumkm, platform pemberdayaan online yang menyediakan berbagai modul pelatihan hingga self assessment scoring naik kelas. 

Pengembangan platform ini bertujuan untuk membawa UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu. 

BACA JUGA:BRI Jadi Perusahaan Pertama di Indonesia yang Penuhi Standar PRISMA Versi Kemenkumham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: