Liberty Media Tertarik Beli Hak MotoGP dan SBK Senilai Rp 62 Triliun

Liberty Media Tertarik Beli Hak MotoGP dan SBK Senilai Rp 62 Triliun

Liberty Media Tertarik Beli Hak MotoGP dan SBK Senilai Rp Rp 62 triliun-motogp/Instagram-

“Biasanya perusahaan modal ventura real estate, dan dalam kasus kami, tidak bertahan lebih dari empat atau lima tahun. Namun setiap aturan memuatnya,” lanjutnya.

Ezpelata sendiri mengakui masih acap menerima pesan dari beberapa perusahaan keuangan internasional, termasuk para bankir pemilik bank terkemuka dunia.

" Mereka bertanya-tanya apakah Dorna dan MotoGP benar-benar ingin dijual. Sayangnya mereka ini bukan calon pembeli. Mereka hanya ingin jadi perantara," imbuhnya.

BACA JUGA: Marc Marquez Akui Memang Waktunya Harus Jatuh dari Ducati GP23 di Qatar!

BACA JUGA: Jadi Pembalap Honda Terbaik di Tes Qatar, Johann Zarco Bakal Beri Kejutan di MotoGP 2024

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Liberty Media maupun Bridgepoint soal berita yang beredar.

Belum jelas juga jika nanti terjadi transaksi apakah penyelenggaraan balap Superbike (WSBK) juga masuk dalam paket atau tidak.

Tak lain karena WSBK juga merupakan serial yang dikuasai Dorna.

Belum tentu juga Liberty tertarik mengelolanya karena kalah segalanya dibandingkan MotoGP.

Jika ketertarikan Liberty Media benar, kemungkinan besar undang-undang Eropa saat ini akan melakukan intervensi untuk menghindari merger antara F1 dan MotoGP, seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.

BACA JUGA: Sama Pakai Motor Ducati, Davide Tardozzi Besarkan Hati Pecco Bagnaia, 'Jangan Takut Sama Marquez!'

BACA JUGA: Ini Dia Livery LCR Honda, Tampil Beda Antara Versi Nakagami dan Zarco

Ketika dana investasi CVC Capital Partners, yang saat itu merupakan pemilik mayoritas Dorna Sports, membuat keputusan dengan menawarkan untuk mengakuisisi 71 persen saham Formula 1, yang kemudian dijual ke Liberty Media pada tahun 2018. 

Komisi Eropa melakukan intervensi untuk menghindari monopoli dalam pengelolaan dua kejuaraan balap motor besar dunia tersebut, yang kemungkinan berdampak pada peningkatan saham.

Harga hak siar televisi yang akan merugikan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: