Kritikan Pedas Jose Mourinho Pada Pemain Soal Puasa Ramadhan

“ Ramadhan belum tiba pada momen ideal bagi seorang pemain untuk memainkan pertandingan sepak bola,” kata Jose Mourinho.

Namun manager AS Roma tersebut menerima serangan dari Mohamed Nour Dachan, presiden Persatuan komunitas dan organisasi Islam di Italia.

“ Saya pikir Mourinho bisa melakukannya dengan sedikit bicara,” kata Mohamed Nour Dachan.

BACA JUGA:Pokja Rujuk Bekasi Raih Juara Turnamen Disway Cup

BACA JUGA:Messi, Neymar dan Gianluigi Buffon, 10 Transfer PSG Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir

Seorang pemain muslim, kata Mohamed Nour Dachan yang berlatih tidak akan melemah karena kita tahu dari Institute of Sports Medicine bahwa stabilitas mental dan psikologis dapat memberi seorang olahragawan keunggulan ekstra di lapangan.

“ Seorang pemain yang beragama Kristen, Yahudi, atau Muslim tentu lebih tenang secara psikologis dan itu meningkatkan performanya,” katanya.

Pelatih fisik pribadi sang pemain Stefano Tirelli tidak sependapat dengan Mourinho dan mengklaim Sulley Sulley mampu tampil meski berpuasa.

Bahkan Stefano Tirelli bersependapat dengan Mohamed Nour Dachan.

BACA JUGA:10 Transfer Terburuk Bayern Munich, Ada Nama Mantan Pemain Nasional Amerika Serikat

BACA JUGA:Dibanned 4 Tahun dari Dunia Sepak Bola, Paul Pogba: Saya Syok dan Sedih!

“ Tidak semua orang bereaksi dengan cara yang sama terhadap pantangan dan perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh Ramadhan, beberapa atlet sangat menderita dan memiliki lebih sedikit energi dalam latihan dan pertandinganm,”kata Mohamed Nour Dachan.

Namun, yang lain karena karakter, emosi dan genetika mereka berhasil melakukan hal yang sama, dan Muntari adalah salah satu yang terakhir.

Sulley bukan satu-satunya pemain di Italia yang menghadapi masalah ini, meski banyak pesepakbola Muslim lainnya memilih untuk tidak menjalankan ibadah Ramadhan.

" Saya selalu menjalankan Ramadhan namun saya harus mengubah kebiasaan saya demi alasan kesehatan sejak tahun pertama saya menjadi pemain profesional”.

Sumber: