Falakiyah PWNU DKI Bongkar Alasan Hilal Belum Terlihat, Awal Ramadhan 1445 H Terjadi Perbedaan Lagi

Falakiyah PWNU DKI Bongkar Alasan Hilal Belum Terlihat, Awal Ramadhan 1445 H Terjadi Perbedaan Lagi

Petugas Falakiyah PWNU DKI Jakarta kala memantau hilal dari Masjid Hasyim Ashari, Kalideres, Jakarta Barat-Foto/Candra-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta menyebut kondisi ketinggian hilal baru mencapai 0 derajat 47 menit di Masjid Raya Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat.

Maka dari itu, kemungkinan 1 Ramadhan 1445 Hijriah terjadi perbedaan dengan Muhammadiyah.

"Jadi masih jauh dari ketentuan Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Masih jauh dari ketentuan Mabims yang 3°," ujar Abdul Khaliq Sholeh ketua Lembaga PWNU DKI Jakarta, Minggu 10 Maret 2024.

BACA JUGA:Tok! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Abdul mengatakan, penetapan 1 Ramadhan berdasarkan kesepakatan Menteri agama Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura (MABIMS) itu tinggi hilal minimal 3 derajat.

"Secara hisab memang susah untuk terlihat. Secara ilmiah rasanya tidak mungkin akan terlihat. Ini masih berandai," tuturnya.

Akan tetapi, Abdul Khaliq mengatakan, seandainya sore ini rukyat bisa terlihat di salah satu wilayah Indonesia dan pihak tersebut berani disumpah, maka 1 Ramadhan jatuh di hari Senin, 11 Maret 2024.

Jika hilal tidak terlihat karena posisinya dibawah 3 derajat karena selama prosesi berlangsung terhambat kondisi cuaca, maka awal puasa dimulai pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

BACA JUGA:Komnas Perempuan: Banyak Gen Z Ogah Menikah, Prioritaskan Karier

"Berarti kalau hari ini tidak terlihat tarawihnya malam selasa," paparnya.

Lebih lanjut Abdul Khaliq Sholeh menambahkan, pihaknya menggunakan hadist rasul yang mengatakan, "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya'ban menjadi 30 hari" (HR Bukhari dan Muslim)”

"Rasul memerintahkan rukyat kami rukyat, tidak peduli dengan berapa ukuran derajatnya, yang penting kami berupaya, adapun nanti melihat atau tidak lihat itu nomer 2," ungkapnya.

Abdul Khaliq menuturkan, bahwa Dia tetap melakukan prosesi rukyatul hilal walaupun nanti pada akhirnya tidak masuk kriteria bulan. 

BACA JUGA:Awas! Jangan Beli Kurma Israel, MUI Tegaskan Hukumnya Haram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: