Berniat Salat Tarawih di Istiqlal? Ini Pilihan Lokasi Parkir Paling Strategis

Berniat Salat Tarawih di Istiqlal? Ini Pilihan Lokasi Parkir Paling Strategis

Salat Tarawih 2024-Ini lokasi kantong parkir yang disediakan di Istiqlal-Fajar Ilman

Adapun Pada tarawih perdana malam ini, Ustaz Anshoruddin Ibrahim bertindak sebagai Imam I, sementara Imam II akan diisi oleh Hasanuddin Sinaga. 

Selain itu, untuk memimpin adzan pada salat tarawih pertama, Masjid Istiqlal menunjuk Abdullah Sengkang dan Muhdori AR, dengan qori Mastia Lestaluhu akan menghiasi bacaan Al-Quran malam ini.

Selain ibadah salat dalam rangkaian pelaksanaan tarawih nantinya juga diselipkan ceramah terkait bulan Ramadan. 

Pada tarawih pertama, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar direncanakan akan mengisi ceramah dengan tema 'Puasa, Ibadah Multi Dimensi', yang diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada jamaah dalam menjalani ibadah Ramadan dengan lebih bermakna.

Sebelumnya Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat (Penetapan) Awal Ramadan  1445 Hijriyah, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu (10/3/2024). 

BACA JUGA:Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah di Masjid: Arab, Latin dan Artinya

Sidang yang diikuti oleh perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag ini diawali dengan Seminar Posisi Hilal yang disampaikan anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si. 

Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H  masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati. 

"Di seluruh  wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk.

Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Cecep.

BACA JUGA:Gus Yaqut Terbitkan Edaran Jelang Ramadan, Imbau Umat Saling Toleransi Soal Beda Awal Puasa hingga Tak Gunakan Speaker Luar Saat Tarawih dan Tadarusan

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Sementara menurut Cecep, pada saat Magrib 10 Maret 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara: - 0° 20‘ 01“ (-0,33°)  s.d. 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan  elongasi  antara: 2° 15‘ 53“ (2,26°)  s.d. 2° 35‘ 15“ (2,59°). 

Maka, lanjut Cecep, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. 

(Fajar Ilman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: