Kolaborasi Nol Karbon dan KPH Wilayah III Aceh, Hadirkan Program Blue Carbon di Kawasan Mangrove Pesisir Aceh Timur

Kolaborasi Nol Karbon dan KPH Wilayah III Aceh, Hadirkan Program Blue Carbon di Kawasan Mangrove Pesisir Aceh Timur

Kolaborasi Nol Karbon dan KPH Wilayah III Aceh, Hadirkan Program Blue Carbon di Kawasan Mangrove Pesisir Aceh Timur-dok Nol Karbon-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah III Aceh dan Nol Karbon, project developer kredit karbon, telah menjalin kerjasama dalam program blue carbon untuk merestorasi kawasan hutan mangrove yang terdegradasi di Langsa, Aceh Timur.

Hutan mangrove di kawasan pesisir Aceh terus menyusut akibat perubahan dan konversi lahan menjadi lahan kering, tambak udang, dan penebangan liar. Menurut data dari Peta Mangrove Satu Peta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), luas area mangrove di Provinsi Aceh mencapai 33.054,17 Ha, dengan 3.700,95 Ha dalam kondisi kritis.

BACA JUGA:Suzuki Berhasil Capai Strategi Reduksi Karbon di Pabrik

Fokus kerjasama program blue carbon antara Nol Karbon dan KPH Wilayah III Aceh adalah untuk menciptakan skema pembiayaan yang terintegrasi untuk restorasi konservasi mangrove, pemantauan jangka panjang, dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat lokal. 

Upaya ini sejalan dengan strategi ambisius pemerintah Indonesia dalam mempromosikan “ekonomi biru” dengan target rehabilitasi 600.000 hektar hutan mangrove pada tahun 2024.

BACA JUGA:Lewat Prabowo-Gibran, Pakar Ingin Penerapan Pajak Karbon Diterapkan di Tahun 2025

"Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat dukungan dalam restorasi kawasan hutan sosial dan memberdayakan masyarakat di kawasan hutan mangrove,” ujar Fajri SP MM, Kepala UPTD KPH Wilayah III Aceh.

“Dengan keterbatasan dana anggaran dari pemerintah pusat, KPH Wilayah III Aceh akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kawasan dalam wilayah kerja. Melalui kerjasama dengan Nol Karbon, kita bisa membuat pengelolaan ekosistem mangrove yang lebih hijau, lebih tangguh, dan inklusif," jelasnya.

BACA JUGA:Suzuki Ungkap Langkah Nyata Untuk Mengurangi Emisi Karbon Lewat Varian SUV Hybrid

Direktur Nol Karbon, Pera Malinda, menambahkan, "Kami berharap kerjasama program blue carbon dengan KPH Wilayah III Aceh dapat menciptakan skema insentif karbon kredit untuk upaya pemulihan dan konservasi kawasan mangrove yang rusak, serta memperkuat silvofishery (kegiatan perikanan di area mangrove) guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Aceh, yang menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 96.813 orang komunitas nelayan."

Blue carbon merujuk pada karbon yang tersimpan di ekosistem laut dan pesisir, serta konsep pelestarian ekosistem karbon biru dengan upaya untuk meningkatkan penyimpanan karbon dan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia, mencapai sekitar 3,3 juta hektar, yang merupakan sekitar 20 persen dari hutan mangrove dunia. 

BACA JUGA:Yili Joyday Berpartisipasi dalam Proyek Perkebunan Mangrove Nol Karbon di Indonesia

Hutan mangrove di negara ini memiliki potensi untuk menyerap 4-5 kali lebih banyak karbon daripada hutan tropis. Hilangnya hutan mangrove dapat berdampak pada stabilitas kawasan pesisir, mengancam kehidupan dan ekonomi masyarakat pesisir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads