Hutama Karya Pastikan Proyek Bendungan Meninting Progresif Selama Ramadhan
Mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan pasokan air di wilayah Nusa Tenggara Barat, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) tengah menyelesaikan proyek Bendungan Meninting paket I yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat -hk-
LOMBOK BARAT, DISWAY.ID - Mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan pasokan air di wilayah Nusa Tenggara Barat, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) tengah menyelesaikan proyek Bendungan Meninting paket I yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan progres secara keseluruhan mencapai 79.33 persen per 29 Maret 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa proyek yang berdiri di atas lahan seluas 50 Ha ini telah dimulai pada akhir tahun 2019 lalu dan ditargetkan selesai di tahun 2024 ini.
“Progress proyek cukup positif dimana Hutama Karya telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan yakni galian, grouting, groutcap, cofferdam dan jalan akses bendungan dengan menyisakan pengerjaan main dam, bangunan fasilitas, serta lanskap,” ujar Adjib.
BACA JUGA:Hutama Karya Pamerkan Karya Foto Terbaik Sambut HUT ke-63
BACA JUGA:63 Tahun Berkarya, Hutama Karya Jawab Tantangan Pembangunan Infrastruktur
Lebih lanjut Adjib menambahkan bahwa proyek senilai Rp 875.24 Miliar ini berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara khususnya di wilayah Senggigi sebesar 150 liter/detik serta berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar 2 x 0.4 megawatt.
Keunikan Bendungan Meninting terletak pada posisi geografisnya dimana bagian sisi Utaranya, terdapat perbukitan hijau, sementara di sisi Selatan berbatasan langsung dengan Kota Mataram.
Kombinasi ini menciptakan pemandangan yang indah dan menjadikan Bendungan Meninting juga memiliki potensi pariwisata termasuk wisata air, agrowisata, bumi perkemahan, serta berbagai objek lainnya.
BACA JUGA:Sambut HUT Ke-63, Hutama Karya Gelar HK Peduli Hingga Ukir Prestasi pada Ajang BCOMMS 2024
Adjib juga menyampaikan bahwa terdapat tantangan yang dihadapi dalam proyek ini yakni cuaca hujan yang menyebabkan kadar air pada material timbunan inti dan random menjadi meningkat sehingga tidak bisa dilakukan penimbunan.
Adapun strategi penanganan yang dilakukan dengan difokuskan untuk menggunakan material batu selektif yang tidak dipengaruhi cuaca hujan.
Selain itu, untuk meminimalisir dampak proyek terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, dilakukan beberapa upaya mitigasi yakni dengan membuat kolam olakan lumpur untuk menampung sedimen hasil galian sehingga aliran air dari sungai ke hilir bendungan tidak keruh.
Selain itu, dilakukan perapihan dan penghijauan dengan media Geomat (material geosintetik untuk konservasi tanah) pada area galian bendungan yang terletak di atas ketinggian genangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: