Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Naik 56%, Dorong Geliat Pertumbuhan Ekonomi

Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Naik 56%, Dorong Geliat Pertumbuhan Ekonomi

Mudik Lebaran 2024-Menhub sebut mudik dorong pergerakan ekonomi-Kemenhub

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan aktivitas mudik lebaran memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat. 

Hal ini Ia sampaikan Forum Group Discussion Mudik Ceria Penuh Makna yang mengusung tema Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Angkutan Lebaran Tahun 2024 – 1445 H yang diselenggarakan Harian Kompas di Jakarta pada Jumat, 5 April 2024. 

“Mudik memberikan pergerakan ekonomi yang baik sekali ke daerah,” ujar Budi Karya.

BACA JUGA:Tiket KA Mudik Sisa 600 Ribu Kursi Lagi, Ludes 81%

Selanjutnya, ia juga menjelaskan penyelenggaraan angkutan lebaran merupakan salah satu bentuk ujian tentang sejauhmana kemampuan Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang bernilai strategis. 

Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan dan kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan. 

Menurut Budi Karya, penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini merupakan sebuah tantangan tersendiri. 

BACA JUGA:Terminal Kalideres Bagikan Santunan Anak Yatim di Tengah Geliat Mudik

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi yang akan melalukan mudik adalah sebesar 193 juta, terdapat kenaikan 56 persen dibanding tahun lalu. 

“Angka 193 juta itu sangat besar, namun Presiden Jokowi menginstruksikan mudik harus tetap dilaksanakan dengan baik," ungkapnya 

"Memang angka survei ini juga memotret mereka yang bergerak di wilayah anglomerasi. Kita juga telah melakukan upaya untuk membuat ini lebih baik,” lanjutnya. 

Pemerintah telah berupaya agar terwujud kesiapan di semua sektor dalam menghadapi angkutan lebaran kali ini. 

Kementerian Perhubungan bersama para stakeholder telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi di antaranya,

Sisi darat, 30.780 Bus AKAP dan 144.441 Pariwisata, sisi penyeberangan 213 Unit Kapal, sisi transportasi Laut tersedia 26 Kapal Penumpang, 107 Kapal Perintis dan 1208 Kapal Swasta.  

BACA JUGA:Ruas Cigombong - Cibadak Diupayakan Tetap Dilewati Secara Fungsional Pada Mudik Lebaran 2024

Sedangkan dari penerbangan, terdapat 420 Pesawat yang siap beroperasi.

Untuk kereta api, sebanyak 615 kereta api beroperasi setiap harinya untuk melayani perjalanan antar kota selama masa Angkutan Lebaran. 

Kementerian Perhubungan juga telah berkoordinasi dengan Kementerian atau Lembaga dan pemangku kepentingan untuk menyusun berbagai kebijakan pengaturan mobilitas masa lebaran 2024. 

Kemudian untuk melaksanakan pemantauan, koordinasi dan kolaborasi, antar petugas seluruh pemangku kepentingan, Kementerian Perhubungan juga telah membuat Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan sejak tanggal 3 April 2024 sampai 18 April 2024.

BACA JUGA:BATIQA Hotels Tawarkan Paket Mudik Spesial, Ada Diskon Ekstra 10 Persen

Minat Mudik Masyarakat

Hasil survei Kementerian Perhubungan menyebutkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

BACA JUGA:Kemenaker Optimis Mudik Gratis Bersama Dapat Tingkatkan Produktivitas Pekerja

Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca. 

(Ayu Novita) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: