Aksi 'Kejar Target' Sopir GranMax Picu Insiden Kecelakaan Maut KM 58 Tol Japek? KNKT Ungkap Penyebabnya

Aksi 'Kejar Target' Sopir GranMax Picu Insiden Kecelakaan Maut KM 58 Tol Japek? KNKT Ungkap Penyebabnya

Sopir Gran Max Alami Kelelahan Sehingga Micro Sleep di Tol KM 58 Japek?---MPI

Jeda dua jam atau pada pukul 02.00 WIB, Sopir GranMax kembali otw Depok untuk menjemput penumpang.

BACA JUGA:3 Kendaraan Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Gran Max dan Terios Terbakar

Sopir GranMax juga menjemput penumpang ke Cilebut pada pukul 03.30 WIB dan berangkat penjemputan juga ke Bekasi sekitar pukul 05.30 WIB.

Jadi sebenarnya Sopir GranMax travel yang mengemudikan mobil GranMax itu selama 4 hari bolak-balik antar dan jemput penumpang sampai akhirnya tak menghiraukan rasa lelahnya.

Hingga pada akhirnya Sopir GranMax travel otw membawa 11 penumpang ke Ciamis sekitar pukul 06.00 WIB.

Akan tetapi nasib nahas mendatangi mobil GranMax itu setelah bertabrakan dengan bus Primajasa di KM 58+ 600 arah Jakarta ruas tol Jakarta-Cikampek sekira pukul 07.04 WIB.

Penumpang yang ada di dalam mobil travel tersebut juga terbilang sudah melebihi batas maksimal.

BACA JUGA:Innalillahi! Kecelakaan 3 Kendaraan Tol Jakarta Cikampek KM 58, Seluruh Penumpang Gran Max Tewas

"Harusnya maksimal kapasitas 9 penumpang, belum lagi ditambah dengan barang bawaanya. jadi kendaraan tidakstabil," ungkap Soerjanto.

Imbauan dilayangkan pihak KNKT bahwasannya apabila ingin mengemudi kendaraan mobil, motor, atau apapun diwajibkan dalam keadaan fit tanpa rasa kantuk serta mengetahui batas maksimal penumpang plus barang bawaannya.

"Jujurlah pada diri sendiri jika telah lelah beristirahatlah sebelum melanjutkan perjalanan." tegas Soerjanto.

Sekadar informasi saja bahwa sebelumnya Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan mengatakan sementara penumpang mobil GranMax diduga seluruhnya meninggal dunia.

"Korban meninggal terbakar dari Granmax. Dari arah Jakarta. Kalau dari alamat ini dari Jakarta Timur dari STNK-nya," katanya kepada awak media, Senin 8 April 2024.

Bahkan jenazah sudah dibawa ke RSUD Karawang untuk identifikasi. 

"Ada 12 kantong (jenazah dievakuasi), kita belum bisa identifikasi tapi tim DVI akan mengidentifikasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: