Kampus USC AS Batalkan Pidato Wisuda Mahasiswi Islam, Picu Ketegangan Konflik Israel-Palestina

Kampus USC AS Batalkan Pidato Wisuda Mahasiswi Islam, Picu Ketegangan Konflik Israel-Palestina

Asna Tabassum-Pihak kampus USC membatalkan pidatonya, yang merupakan mahasiswi beragama islam-BBC

JAKARTA, DISWAY.ID - University of Southern California (USC) membatalkan pidato perpisahaan mahasiswi muslim. 

Isu ini mengobarkan ketegangan di kampus.

Beberapa mahasiswa mempertanyakan alasan universitas membatalkan pidato wisuda bernama Asna Tabassum

Beberapa mahasiswa di University of Southern California mengatakan rasa bangga mereka pupus minggu ini ketika sekolah tersebut membatalkan pidato perpisahan mahasiswi Muslim, Asna Tabassum karena alasan keamanan.

Mahasiswa muslim mengatakan awalnya pengumuman terpilihnya Tabassum sebagai pembaca pidato perpisahan bulan ini membuat mereka merasa dilihat dan didengar. 

BACA JUGA:Syarat dan Jadwal Pendaftaran Jalur Mandiri UGM untuk Calon Mahasiswa Tidak Mampu dan Berprestasi

“Ini menunjukkan kepada saya bahwa masyarakat kami mempunyai suara di kampus,” kata mahasiswa USC Abdullah Khlefat, yang beragama Islam.

Siswa lainnya, bernama Layan, yang meminta agar nama belakangnya tidak disebutkan karena takut dilecehkan karena berbicara, mengatakan bahwa pengumuman tersebut telah mencerahkan pandangannya tentang masa depan.

“Untuk sesaat, saya memiliki harapan. Saya merasa suatu saat bisa seperti Asna,” kata Layan, mahasiswa tahun pertama jurusan ilmu politik.

BACA JUGA:Stres Susun Skripsi, Mahasiswa Pilih Libur Lebaran Ke Pantai Muarareja Tegal 

Impian tersebut hancur ketika Rektor USC Andrew Guzman membatalkan undangan Tabassum untuk berbicara pada wisuda, dengan alasan kekhawatiran keamanan atas ketegangan terkait dengan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

“Selama beberapa hari terakhir, diskusi yang berkaitan dengan pemilihan pembaca pidato perpisahan kami telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Intensitas perasaan, yang dipicu oleh media sosial dan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, telah berkembang hingga mencakup banyak suara di luar USC dan telah meningkat hingga menciptakan risiko besar terkait keamanan dan gangguan pada awalnya,” ucap pengumuman resmi kampus.

Pejabat universitas belum menanggapi permintaan rincian tentang ancaman yang mungkin diterima sekolah sejak pengumuman tersebut atau apakah Tabassum telah diberitahu mengenai ancaman tersebut.

Mahasiswa tahun pertama Danica Gonzalez, yang mendukung Tabassum sebagai pembaca pidato perpisahan, mengatakan dia yakin universitas menggunakan keamanan sebagai dalih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bbc