Israel Serang Iran di Kota Isfahan, Teheran Sebut Ada 'Penumpang Gelap'

Israel Serang Iran di Kota Isfahan, Teheran Sebut Ada 'Penumpang Gelap'

Israel Serang Iran di Ishafan-Begini reaksi Teheran-CBC

TEHERAN, DISWAY.ID – Usai Israel serang Iran, belum ada tanda-tanda hingga kini akan dilakukannya serangan balasan.

Malahan, Teheran menilai serangan dilakukan oleh ‘penyusup' atau ‘penumpang gelap'.

Dilansir dari Reuters, Teheran hingga kini belum memberi sinyal atas serangan Israel, menandakan belum ada pembalasan.

BACA JUGA:Israel Serang Iran Bikin Rupiah Melemah, OJK Minta Masyarakat dan Perbankan Tetap Tenang

Sebelumnya pada Jumat hari ini ledakan bergema di sebuah kota di Iran.

Sejumlah sumber-sumber menyebut peristiwa itu sebagai serangan Israel.

Namun Teheran mengecilkan insiden tersebut dan mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan.

BACA JUGA:Rupiah Tertekan Imbas Iran Serang Israel, Erick Thohir Minta Jangan Borong Dollar

Serangan Israel menghantam tiga drone di atas kota Isfhafan.

Teheran menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh "penyusup", bukan oleh Israel, sehingga tidak perlu adanya pembalasan.

Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada rencana untuk memberikan tanggapan terhadap Israel atas insiden tersebut.

"Sumber asing dalam insiden ini belum dapat dikonfirmasi. Kami belum menerima serangan eksternal apa pun, dan diskusi lebih mengarah pada infiltrasi dibandingkan serangan," kata pejabat tersebut.

BACA JUGA:Ini Video Pertahanan Udara Iran Kala Tembak Jatuh Drone Israel di Pusat Nuklir di Isfahan

Israel tidak mengatakan apa pun mengenai insiden tersebut.

Padahal sebelumnya Israel berencana membalas serangan Iran pada hari Sabtu, yang merupakan serangan langsung pertama terhadap Israel oleh Iran dalam beberapa dekade perang bayangan yang dilancarkan oleh proksi yang telah meningkat di seluruh Timur Tengah melalui enam bulan pertempuran di Gaza.

Kedua musuh lama ini telah mengarah pada konfrontasi langsung sejak dugaan serangan udara Israel pada tanggal 1 April yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira Iran termasuk seorang jenderal penting.

BACA JUGA:Pengaruh Biden Kian Melemah, Drone Israel Lumpuh oleh Pertahanan Udara Iran

Tanggapan Iran, dengan serangan langsung terhadap Israel, belum pernah terjadi sebelumnya.

Sejak saat itu, negara-negara sekutu, termasuk Amerika Serikat, telah berupaya keras untuk memastikan bahwa tindakan pembalasan lebih lanjut akan dilakukan.

Para menteri luar negeri Inggris dan Jerman mengunjungi Yerusalem minggu ini, dan negara-negara Barat memperketat sanksi terhadap Iran untuk menenangkan Israel.

Negara-negara di seluruh dunia pada hari Jumat meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.

“Sangatlah penting bahwa kawasan ini tetap stabil dan semua pihak menahan diri dari tindakan lebih lanjut,” kata Ketua Komisi UE Ursula von der Leyen. Seruan serupa juga datang dari Beijing dan negara-negara Arab di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Rudal Hypersonic Iran Langsung Meluncur Jika Israel Serang Fasilitas Nuklirnya: Strategi Kami Akan Berbeda

Di Iran, laporan berita mengenai insiden hari Jumat tidak menyebutkan Israel sebagai dalangnya, dan televisi pemerintah menampilkan analis dan pakar yang tampak meremehkan skala insiden tersebut.

Seorang analis mengatakan kepada TV pemerintah bahwa drone mini yang diterbangkan oleh "penyusup dari dalam Iran" telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara di Isfahan.

 "Tiga drone terlihat di langit Isfahan. Sistem pertahanan udara menjadi aktif dan menghancurkan drone-drone ini di langit," kata TV pemerintah Iran.

BACA JUGA:Israel Serang 7 Kota Iran, Drone Zionis Berhasil Ditembak Jatuh

Komandan senior militer Siavosh Mihandoust seperti dikutip oleh TV pemerintah mengatakan sistem pertahanan udara telah menargetkan “objek mencurigakan”.

Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel sebelum serangan hari Jumat bahwa Teheran akan memberikan “respons keras” terhadap setiap serangan di wilayahnya.

Pada pagi hari, Iran telah membuka kembali bandara dan wilayah udara yang ditutup selama serangan tersebut.

Namun, masih ada kekhawatiran mengenai keamanan di Israel dan negara lain. Kedutaan Besar AS di Yerusalem membatasi, membuka tab baru bagi pegawai pemerintah AS untuk bepergian ke luar Yerusalem, Tel Aviv, dan Beersheba "untuk sangat berhati-hati".

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters