Ini Kata Pelajar di Indonesia Timur tentang Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka
Cleyzellda Selan, siswi SD Inpres Nonohonis, Soe, Nusa Tenggara Timur, -Bercerita tentang Kurikulum Merdeka-Kemendikbudristek
Nanki berharap, program Merdeka Belajar, khususnya Merdeka Berbudaya, Dana Indonesiana dapat terus berlanjut.
“Bantuan Dana Indonesiana merupakan pembuktian bahwa negara hadir untuk mendukung para kelompok budaya di Indonesia. Semoga, di masa mendatang lebih banyak lagi dan semakin luas penerima manfaat, sehingga kelompok budaya di Indonesia akan semakin berkembang,” pungkas Nanki.
Salah satu perwakilan Penggerak Merdeka Belajar, Kepala SMP Negeri 43 Pekanbaru, Zuraida, merasa terharu dan tidak menyangka dapat diundang oleh Kemendikbudristek dalam puncak perayaan Hardiknas tahun ini.
“Sebagai alumni Guru Penggerak, saya merasa ingin terus melakukan perubahan dengan potensi yang saya miliki. Bagi saya, perubahan sekecil apapun mampu membuat kita menjadi besar dan membuat perubahan yang lebih baik untuk pendidikan Indonesia,” ungkapnya.
BACA JUGA:Hardiknas 2024, Ini Daftar Kurikulum di Indonesia dari Awal Hingga Kurikulum Merdeka
Zuraida menambahkan, ia merasakan dampak positif dari gerakan Merdeka Belajar.
Dari menjadi guru hingga kepala sekolah, anak-anak di sekolah menjadi lebih nyaman dalam belajar dengan sistem Merdeka Belajar.
“Kemajuan pendidikan di Indonesia bukan tergantung kepada kepala sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah. Namun, diperlukan gotong royong dari setiap stakeholder untuk dapat saling melengkapi. Untuk pendidikan di Indonesia ke depannya, mari melangkah bersama untuk melanjutkan program Merdeka Belajar,” ucap Zuraida.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: kemendikbudristek