Pesawat Boeing 737 Milik Air Senegal Terbakar, Usai Tergelincir dari Landasan Pacu di Bandara

Pesawat Boeing 737 Milik Air Senegal Terbakar, Usai Tergelincir dari Landasan Pacu di Bandara

Pesawat Boeing 737 Berpenumpang 85 Orang Terbakar, Usai Tergelincir dari Landasan Pacu di Bandara Senegal-Screenshoot/YouTube-

“Pilot memberi tahu kami bahwa semuanya terkendali dan kami akan mencoba lepas landas lagi,” katanya kepada AP.

“Kedua kalinya, asap mulai keluar dari salah satu sayap,"katanya lagi.

BACA JUGA:Israel Bombardir Rafah, Jutaan Warga Palestina Terperangkap, Korban Jiwa Terus Berjatuhan

BACA JUGA:Musik Metal Makin Populer di Arab Saudi, Wacken Metal Battle Middle East Meraung di Jeddah

Boeing merujuk semua permintaan komentar kepada maskapai penerbangan.

“Maskapai penerbangan mengoperasikan dan merawat pesawat mereka hingga 30 hingga 40 tahun,” bunyi pernyataan tersebut. 

“Kami akan memberikan dukungan apa pun yang diminta kepada pelanggan kami.”

Air Senegal memposting pernyataan di platform media sosial X, mengatakan bahwa penerbangan antara Dakar dan Bamako telah dijadwalkan ulang, namun tidak menanggapi permintaan komentar.

Ini merupakan insiden ketiga yang melibatkan pesawat Boeing pada pekan ini. 

BACA JUGA:Presiden Turki Resmikan Bekas Gereja Chora Jadi Masjid di Istanbul, Sempat Kena Kritik dari Negara Yunani

BACA JUGA:Rudal Israel Mulai Hujani Rafah, Nyawa 1.7 Juta Pengungsi Terancam

Juga pada hari Kamis, 190 orang dievakuasi dengan selamat dari pesawat di Turki setelah salah satu ban pesawat pecah saat mendarat di bandara selatan, kata kementerian transportasi Turki.

Perusahaan berada di bawah tekanan yang kuat sejak penutup pintu pesawat Boeing 737 Max meledak saat penerbangan Alaska Airlines pada bulan Januari, sehingga meninggalkan lubang menganga di pesawat. 

Administrasi Penerbangan Federal pada bulan Februari memberi Boeing waktu 90 hari untuk membuat rencana memperbaiki masalah kualitas dan memenuhi standar keselamatan dalam pembuatan pesawat setelah kecelakaan itu.

Insiden tersebut telah meningkatkan pengawasan terhadap Boeing ke tingkat tertinggi sejak dua kecelakaan jet Boeing 737 Max pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads