Pilihan
Ilustrasi pilihan-pngtree-
Sisanya adalah pilihan dari diri kita sendiri. Apakah mau berubah atau tetap pada titik tumpu awal-mental. Dan ini lagi-lagi adalah soal pilihan.
Pilihan itu berkaitan dengan apa yang dicari dan dipunyai. Apa yang dihadapi dan diyakini.
Perlu juga mendengar pilihan nurani yang tak pernah kita dengar. Karena kita sendiri tak pernah kenal dan berdialog dengan nurani kita.
Pantas hati kita tak pernah mendengar bisikan nurani. Menjadi bebal dan tumpul!
Nurani yang menyimpan nilai dan prinsip. Yang mewanti-wanti kepada kita untuk tak pernah dan jangan pernah menggadaikan nilai dan prinsip dengan keserakahan dan ketamakan. Ini tips ke 13 yang sering dihindari oleh banyak orang.
Sebab setiap orang, biasanya selalu mencari sesuatu yang menguntungkan diri. Sama seperti orang berjualan dan atau bekerja. Mencari profit adalah tujuan. Entah laba natura atau posisi dan koneksi.
Maka ketika terbentur sesuatu yang tak menguntungkan atau mengganggu laba, bereaksi dengan berlebihan. Mencoba menyingkirkan, bertahan dan melawan.
Atau lari tungganglanggang. Seperti dikejar macan ompong.
Ada lagi tipikal pembela koneksi agar tetap punya surplus. Sebab ganjaran selalu ada pada setiap koneksi. Tak jarang pula membabi buta membela “tuannya”.
Yang pindah koneksi pun tak sedikit, karena surplus yang didapat lebih besar pada patron baru. Teman lama ditinggal.
Hidup adalah soal konektivitas diri pada kepentingan, tujuan dan sekitar. Juga soal terkoneksi pada siapa dan pada apa. Pun posisi diri dalam ekosistem konektivitas tersebut.
Melahirkan orang-orang pragmatism, opportunis. Ini tipikal pertama dari tips sukses. Ada juga tipikal konektivitas pembersih lidah-asal bapak senang atau si pahit lidah, penyebar hoaks. Ini level ke dua dari tips sukses.
Pilihan model penyambung lidah, perantara kepentingan pun bisa. Memilih sebagai pelayan dalam konektifitas sosial pun tak akan rugi. Tips sukses ke tujuh.
Menempatkan diri pada setiap konektivitas sosial, budaya, politik dan ekonomi adalah juga soal pilihan.
Ketepatan pilihan posisi ini, menyandar kepada seberapa dewasa kita dalam memaknai bukan menafsui, pengalaman interaksi dalam ekosistem konektifitas sosial kita. Konektivitas punya aturan dan nyawanya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: