Tantangan Bangun Konektivitas Internet di Indonesia, Pengelolaan Jaringan Mulai Terapkan AI
Membangun konektivitas internet yang merata di Indonesia bukan perkara mudah.--Istimewa
JAKARTA, DISWAY ID - Membangun konektivitas internet yang merata di Indonesia bukan perkara mudah.
Dalam Forum National Technology Summit 2025, Linknet bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan para pelaku industri teknologi membahas berbagai tantangan serta peluang untuk mewujudkan konektivitas berkelanjutan dan digitalisasi inklusif di Tanah Air.
Hari kedua National Technology Summit 2025 menegaskan komitmen Linknet dalam membangun ekosistem konektivitas nasional berbasis kolaborasi.
BACA JUGA:Penetrasi Internet Tembus 80,66%, APJII Optimistis RI Jadi Raksasa Digital Asia
Melalui forum ini, Linknet menyoroti pentingnya perluasan jaringan internet rumah (home broadband) di Indonesia yang dinilai masih memiliki ruang pertumbuhan besar, terutama di luar wilayah urban dan pulau Jawa.
Menurut data yang dipaparkan dalam sesi diskusi, akses internet di Indonesia masih didominasi penggunaan mobile, sementara kebutuhan koneksi berbasis fiber semakin meningkat seiring adopsi layanan digital yang membutuhkan stabilitas dan kapasitas lebih tinggi.
"Tantangan utama infrastruktur digital di Indonesia bukan hanya teknologi, tapi geografi. Dengan 70 persen wilayah berupa lautan, membangun konektivitas rumah ke rumah tidak bisa dilakukan sendirian. Karena itu kami memilih model kolaborasi, bukan kompetisi," ujar Erick Satya Arianto, Chief Technology and Network Officer Linknet kepada Media.
Erick menjelaskan bahwa Linknet kini berfokus sebagai penyedia infrastruktur yang dapat dimanfaatkan para penyelenggara layanan internet (ISP), sementara ISP berperan menangani produk, layanan pelanggan, dan penetrasi pasar di wilayah masing-masing.
"Setiap ISP punya kekuatan lokal dan pemahaman pasar yang berbeda. Peran kami adalah menyediakan jaringan yang andal dan dapat diakses bersama melalui skema open access. Dengan begitu, perluasan broadband bisa lebih cepat dan lebih merata," lanjut Erick.
Dalam pengelolaan jaringan, Linknet juga telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (Al) untuk perencanaan area jaringan, pemantauan infrastruktur, dan peningkatan customer experience, namun penerapannya saat ini masih difokuskan untuk efisiensi internal operasional.
Rangkaian National Technology Summit 2025 resmi ditutup siang ini, setelah menghadirkan diskusi lintas sektor terkait konektivitas berkelanjutan, digitalisasi inklusif, dan sinergi industri teknologi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: