Permintaan Maaf CEO Cloudflare atas Lumpuhnya Internet Terparah Sejak 2019

Permintaan Maaf CEO Cloudflare atas Lumpuhnya Internet Terparah Sejak 2019

CEO Cloudflare Matthew Prince menyampaikan permintaan maaf usai gangguan teknis pada sistem keamanan perusahaan menyebabkan lumpuhnya akses ke sejumlah platform besar --The American Bazaar

JAKARTA, DISWAY.ID — CEO Cloudflare Matthew Prince menyampaikan permintaan maaf usai gangguan teknis pada sistem keamanan perusahaan menyebabkan lumpuhnya akses ke sejumlah platform besar termasuk X, YouTube, Spotify, ChatGPT, dan Uber pada Selasa. 

Insiden ini disebut sebagai gangguan internet terbesar yang dialami Cloudflare sejak 2019, setelah kesalahan pada pembaruan sistem memicu kegagalan jaringan secara luas.

Gangguan internet berskala besar pada Selasa membuat jutaan pengguna di AS dan berbagai negara tidak dapat mengakses platform populer seperti X, ChatGPT, Spotify, YouTube, dan Uber.

Gangguan tersebut disebabkan masalah teknis di Cloudflare, penyedia infrastruktur internet dan keamanan siber terkemuka, yang memengaruhi situs dan aplikasi yang bergantung pada layanan perusahaan untuk tetap online dilansir dari The American Bazaar. 

BACA JUGA:Indosat Hadirkan HiFi Air 5G Internet Rumah Tanpa Kabel, Standar Baru Kenyamanan Digital

Cloudflare telah merilis unggahan blog terperinci yang menjelaskan penyebab dan kronologi gangguan tersebut.

Co-Founder sekaligus CEO Cloudflare Matthew Prince mengakui gangguan itu dalam pernyataan pada Selasa malam, meminta maaf kepada pengguna dan menyebutnya sebagai gangguan paling signifikan sejak 2019.

"Dalam 6+ tahun terakhir kami tidak mengalami gangguan lain yang menyebabkan mayoritas trafik inti berhenti mengalir melalui jaringan kami," kata Prince.

"Atas nama seluruh tim Cloudflare, saya ingin meminta maaf atas masalah yang kami timbulkan pada internet hari ini," ujarnya. 

BACA JUGA:Ledakan SMA 72 Jakarta, ABH Terkuak Belajar dari Internet dan Akses Dark Web

Prince menjelaskan bahwa gangguan tersebut berasal dari kerusakan pada infrastruktur keamanan Cloudflare, khususnya sistem yang dirancang untuk melindungi situs dari serangan DDoS berskala besar.

Sistem Bot Management Cloudflare dirancang untuk melindungi situs dari ancaman otomatis, termasuk lalu lintas bot berbahaya.

Sistem ini membantu memblokir serangan DDoS berskala besar yang membebani server, mencegah pengambilan konten situs tanpa izin, serta menghentikan upaya pencurian kredensial (credential stuffing) di mana pelaku menggunakan data login curian dari kebocoran lain untuk masuk ke akun.

Deteksi bot Cloudflare sangat mengandalkan kecerdasan buatan untuk membedakan pengguna asli dari lalu lintas otomatis berbahaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads