Salut! Tiga Ikhtiar PPIH Sukses Percepat Mobilisasi Jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina

Salut! Tiga Ikhtiar PPIH Sukses Percepat Mobilisasi Jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina

Ikhtiar PPIH Kemenag bikin proses transfer jemaah haji Indonesia dari Arafah menuju Mina-Dok. Kemenag-

Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah Mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

“Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah. Jemaah cukup melintas di Muzdalifah dan langsung ke Mina,” tegas Hilman.

BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Diharapkan Patuhi Waktu Lontar Jumrah, Demi Keamanan Puncak Haji

Dijelaskan Hilman, area yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia seluas 82.350m2. Pada 2023, area ini ditempati sekitar 183.000 jemaah haji Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab.

Sementara ada sekitar 27.000 jemaah haji Indonesia (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid. Sehingga, setiap jemaah saat itu hanya mendapatkan ruang atau tempat (space) sekitar 0,45m2 di Muzdalifah. 

Sementara tahun 2024, Mina Jadid tidak lagi ditempati jemaah haji Indonesia. Sehingga, 213.320 jemaah dan 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah. Padahal, tahun ini juga ada pembangunan toilet yang mengambil tempat (space) di Muzdalifah seluas 20.000 m2. Sehingga, ruang yang tersedia untuk setiap jemaah hanya 0,29m2.

“Tempat atau space di Muzdalifah menjadi semakin sempit dan ini berpotensi kepadatan luar biasa yang jika dibiarkan akan dapat membahayakan jemaah. Sebab itulah kita terapkan skema murur saat mabit di Muzdalifah,” terang Hilman.

“Ada 53.863 jemaah yang mengikuti skema murur. Mereka diberangkatkan dari Arafah mulai jam 19.00 WAS. Setiap maktab siapkan 4 bus khusus untuk membawa jemaah dari Arafah melewati Muzdalifah lalu langsung ke Mina. Pergerakan ini selesai sampai 01.39 WAS,” lanjut Hilman. 

BACA JUGA:Lupa Minum Obat, 90% Jamaah Haji Pengidap Demensia Berobat ke KKHI Mekkah

“Alhamdulillah penerapan skema murur berhasil mengurangi kepadatan di Muzdalifah. Hal ini berdampak juga pada percepatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina,” tambahnya.

Penguatan Koordinasi

Mobilisasi jemaah haji di Armuzna sepenuhnya menjadi kewenangan otoritas Arab Saudi. Karenanya, penguatan koordinasi PPIH dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah (Kemrnhaj) Arab Saudi, Naqabah (Organda Saudi) dan pihak Masyariq menjadi sangat penting. 

Proses koordinasi dilakukan sejak sebelum hingga penyelenggaraan puncak haji. Menurutn Subhan pada 16 Juni 2024, pihaknya secara lebih intensif melakukan pembahasan dengan para pihak untuk mengantisipasi kepadatan Muzdalifah.

"Kami ajak diskusi pihak Kemenhaj, Naqabah (Organda Saudi), dan Masyariq. Kita matangkan langkah antisipasi agar sebelum terik matahari, jemaah sudah bergeser ke Mina seluruhnya," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid usai memantai pelaksanaan Wukuf di Arafah.

BACA JUGA:Puncak Ibadah Haji, Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: